TERASMALUKU.COM,-AMBON-Sosiolog Universitas Pattimura (Unpatti) Ambon, Maluku Dominggus E. B. Saija menilai ketika pemerintah membuka ruang dialog lebih luas dengan masyarakat maka hal itu akan dapat mencegah terjadinya aksi anarkis.
“Aksi demonstrasi yang terjadi dalam sepekan terakhir pada dasarnya berangkat dari rasa solidaritas masyarakat terhadap isu ketidakadilan yang dirasakan bersama,” kata dia di Ambon, Minggu (31/8/2025).
Ia menilai gerakan sosial politik tidak akan terbendung ketika masyarakat merasakan dan mengalami ketidakadilan. Karena itu aspirasi masyarakat perlu ditanggapi dengan bijak agar tidak berkembang menjadi aksi-aksi yang merugikan.
Ia juga mengimbau masyarakat di Kota Ambon agar lebih bijak menyikapi dinamika sosial politik nasional dan tidak terprovokasi melakukan aksi demonstrasi anarkis.
“Tidak perlu turun ke jalan melakukan demonstrasi. Akan lebih baik jika semua pihak duduk bersama mencari solusi, karena dikhawatirkan ada oknum yang memanfaatkan situasi untuk kepentingan tertentu,” ujarnya.
Dominggus, mengatakan fenomena solidaritas yang terjadi bisa saja menjalar ke daerah lain, termasuk Ambon. Namun langkah antisipasi dapat dilakukan dengan memberi ruang dialog yang sehat.
“Kalau tindakan masyarakat direspon sesuai aspirasi mereka, maka potensi demo bisa dinetralisir,” ujarnya.
Dominggus menegaskan, persoalan yang berkembang saat ini adalah murni masalah sosial politik, bukan persoalan budaya.
Karena itu, kearifan lokal seperti pela gandong tidak otomatis menghalangi masyarakat untuk turun ke jalan. Meski begitu, ia bersyukur hingga kini masyarakat Ambon dinilai cukup bijak menilai setiap persoalan yang terjadi.
Untuk menjaga situasi tetap kondusif, ia meminta seluruh elemen masyarakat tidak terprovokasi isu-isu yang dapat memecah belah.
“Demi menjaga kondusivitas daerah, lebih baik semua pihak duduk bersama mencari solusi terbaik agar Maluku dapat menjadi contoh bagi daerah lain,” katanya menegaskan.
Pewarta : Ode Dedy Lion Abdul Azis/Antara
Editor : Ikhwan Wahyudi
