TERASMALUKU.COM,-AMBON-BPJS Kesehatan Cabang Ambon terus berupaya meningkatkan kesadaran dan pemahaman masyarakat tentang pentingnya jaminan kesehatan.
Dalam rangka mendekatkan diri dengan masyarakat, BPJS Kesehatan Ambon menggelar kegiatan Pemberian Informasi Langsung (PIL) dan BPJS Keliling di berbagai daerah, yang kali ini terlaksana di Dusun Hatumuli, Desa Piru, Kecamatan Seram Barat, Kabupaten SBB.
Kepala BPJS Kesehatan Cabang Ambon, Harbu Hakim mengatakan pihaknya wajib memberikan informasi yang akurat dan terkini tentang program yang diselenggarakan, agar masyarakat dapat memperoleh informasi tentang cara pendaftaran, manfaat, dan prosedur penggunaan Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).
Selain itu, ia berharap kegiatan ini sebagai salah satu wadah untuk mendengarkan langsung masukan dan saran dari masyarakat untuk meningkatkan kualitas pelayanan.
“Kami berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas pelayanan dan memberikan informasi yang akurat kepada masyarakat melalui kegiatan PIL, kami berharap masyarakat dapat lebih memahami dan memanfaatkan Program JKN,” ujar Harbu dalam siaran persnya, Rabu (3/9/2025).
Dalam kegiatan tersebut, pihaknya menyampaikan informasi mengenai alur pendaftaran Bayi Baru Lahir (BBL) sebagai peserta Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Masyarakat dapat mendaftarkan BBL melalui Aplikasi Mobile JKN, kantor BPJS Kesehatan, maupun melalui Mall Pelayanan Publik (MPP) yang tersedia di wilayah masing-masing.
Pendaftaran BBL dapat dilakukan dengan menggunakan data identitas ibu. Pada tahap awal, nama yang tercantum dalam kartu kepesertaan akan ditulis sebagai “bayi nyonya”. Setelah bayi tercatat dalam Kartu Keluarga (KK), nama pada kartu JKN dapat diperbarui sesuai dengan nama resmi bayi yang tertera dalam KK.
“Informasi ini tentunya dapat membantu masyarakat dalam memperoleh jaminan kesehatan yang optimal bagi bayi baru lahir. Dengan demikian dapat memperoleh manfaat dari Program JKN dan terlindungi dari risiko kesehatan,” ungkap Harbu.
Selanjutnya, dirinya juga menyinggung tentang alur rujukan yang sering ditanyakan peserta JKN, menurutnya rujukan diberikan apabila dokter telah menyetujui hingga dapat dilanjutkan ke Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjutan (FKRTL).
“Selain itu, perlu diingat bahwa surat rujukan hanya dapat diterbitkan oleh dokter di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP), jika memang diperlukan berdasarkan kondisi medis pasien. Oleh karena itu, peserta JKN diharapkan untuk mengikuti prosedur rujukan yang berlaku dan tidak meminta surat rujukan tanpa alasan medis yang jelas,” ungkap Harbu.
Sesi PIL juga dilanjutkan dengan diskusi interaktif, beberapa peserta aktif menyampaikan berbagai pertanyaan, masukan, serta apresiasi atas pelayanan kesehatan yang mereka terima melalui Program JKN. Beragam pengalaman positif yang dibagikan menunjukkan bahwa program ini telah dirasakan manfaatnya secara nyata oleh masyarakat.
Salah satunya adalah Lusia, warga Dusun Hatumuli, Desa Piru ini membagikan pengalamannya mengakses layanan JKN. Ia mengungkapkan bahwa program ini telah memberikan pelayanan kesehatan yang nyaman dan terjangkau bagi dirinya dan keluarga.
Lusia juga merasa puas dengan kemudahan akses pelayanan kesehatan dan proses yang tidak rumit. Yang terpenting, ia memberikan apresiasi atas manfaat yang diterima selama menggunakan JKN tanpa biaya sama sekali.
“Dengan JKN, saya merasa lebih tenang dan tidak khawatir tentang biaya kesehatan, saya dapat memperoleh pelayanan kesehatan yang berkualitas tanpa harus memikirkan biaya yang mahal. Ini sangat membantu saya dan keluarga dalam menjaga kesehatan dan mengatasi masalah kesehatan yang timbul,” kata Lusia.
Ia yakin program ini dalam membantu masyarakat lainnya untuk mendapatkan layanan kesehatan yang layak tanpa terbebani biaya. Hadirnya Program JKN sebagai wujud kehadiran negara dalam memberikan perlindungan nyata terhadap risiko kesehatan dan memastikan akses terhadap layanan yang lebih mudah dan terjangkau. (ADV)
**) Ikuti berita terbaru Terasmaluku.com di Google News klik link ini dan jangan lupa Follow
