TERASMALUKU.COM,AMBON,-Peresmian nama rumah sakit RSUP dr. J. Leimena disambut antusias oleh Pemerintah Provinsi Maluku. Gubernur Murad Ismail bahkan telah menyiapkan dana membangun rumah sakit khusus ibu dan anak.
Murad menyampaikannya saat memberi sambutan di hadapan Menteri Kesehatan, dr. Nila Moeloek, Sp. M (K), Wakil Gubernur Maluku, Barnabas Orno, Duta Stunting Maluku, Widya Pratiwi, anak bungsu dr. Johannes Leimena, Melani Leimena, 33 kepala rumah sakit se-Indonesia serta rombongan kemenkes di RSUP dr. J. Leimena, Rumah Tiga Ambon, Rabu (16/10/2019) page.
Gubernur menyoroti angka kematian ibu dan anak saat persalinan yang tinggi. Kurangnya tenaga medis serta layanan komprehensif menjadi salah satu penyebab utama.

“Tingkat kematian seorang ibu dan anak di Maluku 70 persen. Begitu lahirkan anak, kalau mama nggak mati anak mati,” ungkap Murad.
Rencananya, rumah sakit tersebut berlokasi di tempat yang tinggi. Tujuannya, agar ibu dapat merasakan suasana sejuk dan pemandangan lanskap yang asri. Dengan begitu, tingkat stres turun. Unduk itu butuh ditunjang dengan obat-obatan, layanan kesehatan serta tenaga medis yang mumpuni.
Mantan Kapolda Maluku itu menyesalkan, ibu hamil kerap mendatangi dokter umum dan bukan dokter kandungan. Penyebabnya, kekurangan dokter spesialis dan sub-spesialis.
“Jadi tidak ada namanya tambahan gizi buat calon bayi dalam perut. Sehingga apa saja masuk. Kadang-kadang kasih sagu, kasbi dan enbal,” sebutnya dengan nada berkelakar.
Murad mengakui, rencana pembangunan itu sampai pada tahap pengumpulan dana bersama rekannya. Dia berharap itu sebagai investasi kesehatan jangka panjang bagi anak cucu di Maluku. (PRISKA BIRAHY)