TERASMALUKU.COM,AMBON, – Revitalisasi Benteng Victoria kian menuju titik terang. Dua orang peneliti dari Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Kemenhan yakni Peneliti Ahli Muda Puslitbang Strahan Balitbang, Gerald T.L.Toruan dan Penulis Disertasi Defence Heritage Uni versitas Pertahanan, Jeanne Francoise untuk menemui Walikota Ambon, Richard Louhenapessy, Selasa (11/8/2020).
Walikota punya pertimbangan dasar untuk merevitalisasi Benteng Victoria. Menurutnya, hal-hal dasar yang menjadi pertimbangan perlunya revitalisasi Benteng Victoria. Menurut Walikota, Benteng Victoria memiliki nilai sejarah tentang awal berdirinya Kota Ambon.
“Benteng ini penting bagi Kota Ambon, karena memiliki nilai sejarah yang tinggi tentang Kolonialisme di Ambon-Maluku-Indonesia, maupun sejarah dunia tentang penjelajahan dunia dalam perdagangan untuk mencari rempah-rempah,” jelas Walikota.
Mengingat begitu pentingnya Benteng Victoria, maka pada Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Ambon tahun 2011-2031, sesuai Peraturan Daerah Kota Ambon Nomor 24 Tahun 2012, Benteng Victoria ditetapkan sebagai Cagar Budaya.
“Dan sesuai Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 193/M/2017, tanggal 14 Juli 2017 tentang Cagar Budaya Nasional, dimana salah satu peninggalan bersejarah yaitu Benteng Niew Victoria juga dijadikan sebagai Cagar Budaya Nasional. Hal ini semakin menjadi nyata dan mendasar untuk merevitalisasi Benteng Victoria,” kata Walikota.
Walikota menambahkan, revitalisasi juga melibatkan pihak TNI, dalam hal ini Kodam XVI Pattimura, Pemerintah Provinsi Maluku, dan DPRD Kota Ambon, serta stakeholder lainnya. Pasalnya posisi saat ini benteng dijadikan markas TNI.
“Posisi Benteng Victoria yang berada ditengah kawasan Militer, dikarenakan sejak awal kemerdekaan, Benteng yang dulunya dibangun oleh Bangsa Portugis ini, kemudian diambil alih oleh Tentara Nasional Indonesia dan hingga kini menjadi kawasan khusus militer.
Dengan adanya dasar, baik lewat Perda maupun Keputusan Menteri tentang Cagar Budaya Nasional, Pemkot kemudian membangun komunikasi yang intens dengan Pangdam XVI Pattimura dan disambut baik. Begitu juga dengan Pemerintah Provinsi Maluku, DPRD dan stakeholder lainnya,” imbuh Walikota.
Salah seorang tim peneliti Balitbang Kemenham RI, Gerald T.L. Toruan mengatakan, penelitian Strategi Revitalisasi Benda Cagar Budaya Bernilai Pertahanan Dalam Perspektif Bela Negara bertujuan untuk melihat sejauh mana langkah revitalisasi yang dilakukan pemkot. “Apa yang dilakukan Pemerintah Kota Ambon, bisa dijadikan contoh bagi benda cagar budaya di daerah lain untuk juga direvitalisasi,” katanya.
Selain Pemkot, Peneliti juga akan melakukan pertemuan baik dengan pihak Kodam XVI Pattimura, Ketua DPRD Kota Ambon, Rektor Universitas Pattimura, Kepala Dinas Periwisata dan Kebudayaan Kota Ambon, Kepala Dinas PUPR Kota Ambon, dan juga Kepala Balai Arkeologi Maluku. (PRISKA BIRAHY)