Rencana Dorong Ada Kebun Binatang di Maluku Jadi Sarana Edukasi

oleh

TERASMALUKU.COM,AMBON, – BKSDA Maluku punya rencana untuk mengusulkan agar Maluku memiliki area Konservasi satwa yang dijadikan kebun binatang.

Hal ini tidak lain untuk mengembalikan satwa endemik Maluku yang banyak beredar di luar Maluku. Sekaligus menjadikannya sebagai kawasan edukasi dan rekreasi.

Keberadaan lembaga konservasi di Indonesia sebanyak-banyaknya 112. Maluku salah satu yang belum. Kepala BKSDA Maluku, Danny Pattipeilohy menyatakan, banyak satwa khas Maluku termasuk yang dilindungi berada di tangan masyarakat. Padahal mereka harusnya bebas di alam.

“Kita bisa jadi pusat konservasi satwa. Banyak sekali satwa Maluku hidup bebas di luar Maluku. Banyak sekali yang disebabkan oleh tindakan ilegal,” Katanya dalam Keterangan pers siang tadi, (2/9/2021).

Keberadaan kebun binatang ini, nantinya menjadi lokasi sementara sambil menjaga agar tidak keluar atau jatuh ke tangan yang salah. Dengan begitu pemerintah tidak perlu lagi mengambil satwa liar dari alam kemudian ditempatkan di kebun binatang.

Langkah ini, akan menjadi sarana edukasi kepada generasi muda. “Anak anak kita nanti bisa lihat hewan hewan apa saja yang endemik dan milik Maluku. Jangan sampai tunggu punah dulu baru kita cari,” Tegas Danny.

Dia mencontoh, kebun binatang di Bali yang menjaga kelestarian burung jenis Jalak Bali. Keberadaannya sekaligus menjadi pusat edukasi bagi anak-anak maupun orang yang datang berkunjung.

Di lain sisi, pembangunan kebun binatang juga punya nilai ekonomi dan investasi jangka panjang. Untuk membuat kebun binatang atau area konservasi dibutuhkan minimal 2 hektare lahan. “Nilai investaisnya bisa sampai 1,7 triliun. Kalau ada lembaga konservasi di Ambon masyarakat akan hidup di situ,” Lanjut dia.

Fungsinya, menjadi pusat edukasi, pelestarian juga rekreasi. Hal ini bahkan mampu menjadi daya tarik baru atau kelahiran jenis destinasi wisata edukatif baru di Maluku.

BACA JUGA :  Sambut New Normal, Pertamina Salurkan 1,54 Milyar Modal Untuk UMKM

“Hal ini nanti akan kita sampaikan ke pemda dan gubernur. Saya sarankan pemda untuk keberadaan pusat konservasi bisa diintegrasikan. Kita akan bisa kerjasama. Apabila satwa sitaan bisa kita masukan. Jadi tidak perlu lagi ambil dari alam. Selama ini orang kan haus wisata tidak ada variasi. Konservasi ini investasi pemerintah daerah,” Harapnya. (PRISKA BIRAHY)

No More Posts Available.

No more pages to load.