Sosialisasi 4 Pilar Kebangsaan, Mercy Barends Dorong Generasi Muda di Ambon Jadi Transformis

oleh
Foto : terasmaluku.com

TERASMALUKU.COM,-AMBON-Anggota MPR RI, Mercy Barends mendorong anak-anak muda di Kota Ambon, Maluku menjadi transformis yang tetap memgang kultur dan idiologi yang berakar dari 4 pilar kebangsaan ditengah era globalisasi saat ini.

Apalagi di era globalisasi saat ini, banyak tantangan dan ancaman yang juga dihadapi seiring terbukanya jendela teknologi informasi dengan segala kecanggihannya.

Sehingga jika tidak smart, maka bisa terjebak pada hal-hal yang bertentangan dengan idiologi bangsa Indonesia.

Ini disampaikan Mercy saat mensosialisasik  4 Pilar Kehidupan Berbangsa dan Bernegara bagi anak-anak muda di Kota Ambon secara virtual, Sabtu (16/10/2021) dengan mengusung tema “Pentingnya 4 Pilar Kebangsaan Demi Terciptanya Harmonisasi dan Persatuan Bangsa di Tengah Era Globalisasi”.

Sosialisasi ini diikuti oleh anak-anak muda yang tergabung dalam organisasi/komunitas kepemudaan masyarakat sipil yang bergerak dalam lintas bidang/isu baik sosial, keagamaan, pendidikan, lingkungan seperti Parindra Maluku, Koalisi Muda Kependudukan Provinsi Maluku, Forum GenRe Maluku, Forum Anak Kota Ambon, Green MOLLUCAS dan Angkatan Muda Ranting 2 Soya.

Maka dari itu Mercy yang juga Anggota Komisi VII DPR RI dari Daerah Pemilihan Provinsi Maluku ini mendorong agar anak-anak muda di Ambon menjadi transformis yang bisa memanfaatkan kecanggihan teknologi ditengah era globalisasi ini dengan berpegang teguh pada Pancasila sebagai dasar negara, UUD 1945, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika.

“Olehnya itu, gagasan MPR sendiri untuk bagaimana kita memproteksi seluruh nilai-nilai kebangsaan kita tanpa meninggalkan akar dan jati diri sebagai anak bangsa, tetapi juga menjemput seluruh kemajuan dan perubahan-perubahan global baik itu teknologi, ilmu pengetahuan, inovasi terbaru yang sangat kreatif dan terbaru,”kata dia.

Apalagi generasi muda ini akan menjadi generasi penerus bangsa dan akan membangun bangsa kedepan. “Anak-anak muda sebagai pilar terutama sebagai penerus bangsa untuk bisa mengisi pembangunan dengan tidak meninggalkan akar kultur,”sambungnya.

BACA JUGA :  Pemkot Ambon Kaji Metode Belajar Daring di Masa Covid-19

Menjadi transformis, kata Mercy lebih jauh membuka wawasan anak-anak muda di Ambon, bisa dilakukan dengan menajdi negawaran yang baik yang dimulai dari lingkungannya, melahirkan wacana-wacana baru yang brmanfaat sehingga terhimpun komunitas dan himpunan pemuda.

Selain itu, memperkaya literasi dengan banyak membaca juga menjadi hal penting sehingga menambah wawasan, sehingga mendapatkan banyak sumber inspirasi untuk menciptakan inovasi atau pembelajaran cerdas dan menjadi role model atau panutan sehingga dapat diikuti orang lain dan lingkungan di sekitar.

“Ini yang saya bagikan kepada adik-adik, supaya cara berfikirnya transpormis, cara berfikirnya bagaimana merubah dari cara pola pikir yang lama ke pola yang baru. Kalau sampai menghasilkan prototipe, temuan yang baru, dia menjadi pembelajaran cerdas sehingga orang lain bisa mengadopsi, mengadaptasi kerja-kerja adik-adik semua dan semakin banyak mentransformis, anak muda melakukan kompetisi cerdas, bukan saling menjatuhkan, tapi menciptakan lingkungan yang sangat transformis, sangat cerdas,”kata Mercy.

Itu disebutnya sebagai multi player efek dari seorang transformis kebangsaan.

“Pancasila dengan semua itu (empar pilar kebangsaan), adik-adik punya jati diri, kita isi pancasila nilai kebangsaan itu dengan kultur-kultur yang luar biasa. Anak-anak muda yang sekarang ini, bentuklah kulturmu yang luar biasa dan adik-adik juga akan meninggalkan legacy bagi adik-adik dibawah dan seterusnya dan seterusnya,”tandasnya.

Selain Mercy, hadir juga Dr. Reny Nendissa, SH.,MH dari Fakultas Hukum Universitas Pattimura Ambon yang turut memberikan materi sosialisasi. (Ruzady)

No More Posts Available.

No more pages to load.