TERASMALUKU.COM, AMBON, – Satuan Polisi Pamong Praja Kota Ambon membersihkan area bekas pasar Gedung Putih, Pasar Mardika. Saat ini tak ada lagi lapak dadakan Di situ.
Hanya tersisa sisa rangka kayu lapak yang masih dibersihkan oleh pemilik dan petugas.
Di atas puing puing bangunan itu berdiri puluhan lapak dadakan penjual baju bekas yang dulunya berjualan di dalam gedung putih.
Pembongkaran itu dilakukan usai ada surat pemberitahuan pengosongan lokasi. Pemerintah Kota Ambon tengah gencar menata para pedagang di situ untuk memulai pembangunan Pasar Mardika yang baru oleh pemerintah pusat.
Kayu kayu bekas terpal dan beberapa barang milik pedagang sudah diangkut. Pedagang yang mayoritas adalah penjual baju bekas itu terpaksa harus angkat kaki dari lokasi.
Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota AmboAmbon, Sir John Slarmanat kepada wartawan menegaskan pihaknya sudah mulai pembongkaran sejak kemarin (19/11/2021). Selanjutnya akan dilakukan pemagaran.
“Setelah ini mau bikin pagar tutup dan siap untuk pembangunan pasar baru,” Ucap John kepada wartawan siang, (19/11/2021).
Sebelum itu, Johnny menyatakan telah menyebar surat edaran yang ditandatangani langsung oleh Fahmi Salatalohy asisten perekonomian dan kesejahteraan rakyat, sekretariat Kota Ambon.
Surat itu ditujukan kepada para pedagang yang masih berjualan di bekas area gedung putih. Isinya, untuk mengosongkan area tersebut.
“Pemerintah kota harus segera mensterilkan kawasan itu. Kami sudah mengeluarkan edaran untuk segera para pedagang itu mengosongkan tempat itu. Dan akan dilakukan pemagaran. Menutup seluruh kawasan itu,” Terang John.
Eri Latupono, salah seorang pedagang baju bekas di situ pun membenarkan. Lapaknya termasuk yang dibongkar satpol PP.
Dia mengatakan dirinya dan pedagang baju bekas lain sudah tau akan ada pembongkaran. Namun mereka berencana meminta kelonggaran waktu hingga akhir tahun.
“Memang katong su tau dan dapat informasi, cuma pedagang mau bicara untuk minta kelonggaran sampai akhir tahun jua,” Ucap Eri.
Menurut Eri dan pedagang lain sambil menunggu waktu pembangunan mereka ingin memanfaatkan lokasi berjualan di situ. Memang sudah ada lokasi, yaitu di Pasar Gotong Royong. Namun kondisi masih sepi pembeli.
“Su ada tampa di lantai 2 pasar gotong royong, tapi masih sepi kalau bajual di sana. Jadi sambil tunggu katong mau bajual di bekas Pasar dulu. Lagian abis bongkar juga pemerintah belum langsung bangun pasar,” Katanya. (RISKA BIRAHY)