TERASMALUKU.COM,AMBON, – Pemkot Ambon akui data jumlah penduduk sering tidak valid. Untuk itu pemkot Ambon bersama BPS melakukan rapat koordinasi Registrasi Sosial Ekonomi (Regsosek) Rabu (12/10/2022).
Rakor tersebut bertujuan untuk memastikan keseraaman data dari tingkat paling bawah sampan atas. Dalam rapat hadir sejumlah pihak mulai dari OPD, Kecamatan, Desa/kelurahan se-kota Ambon.
Penjabat Walikota Ambon Bodewin Wattimena usai memberikan sambutannya menyatakan, pemkot bakal memastikan semua data jumlah penduduk valid dan tidak ada lagi ketidaksamaan data.
Hal itu berkaitan dengan pemberian bantuan kepada masyarakat yang selama ini dinilai tidak tepat sasaran. Pasalnya data yang dipedang pemerintah, kemensos maupun instanasi terkait lain tidak seragam.
“Kami punya data cukup valid soal jumlah penduduk. Data bansos bukan dari pemkot Ambon saja dan selama ini berbeda,” jelas Wattimena.
Data jumlah penduduk yang dipegang, pemkot, kemensos, BAPPENAS maupun pihak terkait lain, katanya berbeda-beda. Hal inilah yang kerap kali menimbulkan kisruh di masyarakat perihal bantuan yang tidak tepat sasaran.
Dalam rapat koordinasi itu, semua pihak yang terlibat diupayakan untuk memperbarui data. “BPN BAPPENAS ini kerjasama dengan badan pusat statistik untuk bikin data yang valid dan menjadi sumber data utama. Kan selama ini tumpang tindih,” tambahnya.
Wattimena juga menegaskan contoh kasus yang kerap terjadi di lapangan. Yakni adanya pemberian bantuan yang tidak kepada sasaran.
Ada keluarga yang mendapat bantuan dari beberapa instansi pemerintahan sekaligus, ada juga keluarga yang sangat membutuhkan tapi malah tidak pernah menerima bantuan apapun.
Kejadian-kejadian ini kerap dijumpai di masyarakat. penyebab utama yakni persoalan ketidaksragaman data.
“Tentu kita harapkan dari pendataan ini akan muncul satu data yang bisa digunakan oleh semua pihak,” kata Wattimena.
Penulis : Priska Birahy
BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS