TERASMALUKU. COM, AMBON, – Hari Kenaikan Yesus Kristus ke surga dirayakan dengan berbeda oleh Pengasuh (guru) Sekolah Minggu Tunas Pekabaran Injil Jemaat GPM Bebar Timur, Pulau Damer.
Mereka bersama Eklin De Fretes Pendongeng Damai dan Pendeta GPM melakukan Interfaith Journey di Ambon.
Para pengasuh di daerah pedalaman ini dibawa dan mengunjungi tempat-tempat ibadah berbagai agama. Seperti Gereja, Masjid, Klenteng, Pura dan Vihara.
“Kegiatan ini sebagai edukasi lintas iman bagi para pengasuh yang mendidik anak-anak di daerah pedalaman ini dalam mayoritas agama Kristen,” Jelas Eklin De Fretes yang datang dari Damer bersama para penhasuh juga Boneka dongeng miliknya.
Eklin menjelaskan, sebelum Tuhan Yesus terangkat ke Surga, Ia membawa para murid-Nya berjalan keluar kota Yerusalem atau di dekat Betania.
Hal ini dapat dimaknai secara sederhana bahwa dengan terangkatnya Tuhan Yesus ke Surga, maka keselamatan yang Tuhan Yesus berikan itu tidak hanya terkurung hanya di dalam Yerusalem.
Tetapi keselamatan yang Tuhan Yesus berikan juga keluar atau terbuka bagi daerah-daerah lain, agama lain, bahkan bagi semua makluk ciptaan.
Dengan demikian Interfaith Journey ini sejalan dengan makna saat Tuhan Yesus terangkat ke Surga itu.
Samelina Rumpopoy, salah seorang pengasuh yang ikut mengatakan kegiatan Interfaith Journey ini dapat menambah wawasan para pengasuh tentang lintas iman.
” Kami juga tidak tahu nama rumah ibadah saudara Budha dan Hindu. Kamu tinggal di daerah yang mayoritas agama Kristen. Tapi dengan kegiatan sederhana ini, kami bisa sedikit mengetahui dan memahami saudara-saudara kita yang berbeda agama,” Ujar Samelina.
Kegiatan ini tidak hanya membuka wawasan juga pengetahuan akan keberagaman serta keimanan.
Tinggal di wilayah yang mayoritas satu agama mesti dibarengi dengan kekayaan interfaith.
Harapannya pengalaman interfaith para penhasuh akan dibawa pulang dan dibagikan kepada anak anak asuh di Damer.
Penulis: Priska Birahy