TERASMALUKU.COM,-AMBON-Guru Besar Universitas Pattimura (Unpatti) Ambon Maluku bidang pendidikan matematika dalam realistik Prof Anderson Leonardo Palinussa mengemukakan penerapan pendekatan Realistic Mathematics Education (RME) atau Matematika Realistik dapat meningkatkan kualitas pembelajaran matematika di daerah kepulauan tersebut.
Prof Anderson di Ambon, Kamis (14/8/2025) mengatakan RME menempatkan pengalaman nyata siswa sebagai titik awal pembelajaran. Pendekatan ini dinilai relevan dengan kondisi Maluku yang terdiri dari ribuan pulau dan memiliki keragaman budaya serta tantangan akses pendidikan, terutama di wilayah terpencil.
“Matematika harus terhubung dengan realitas dan relevan dengan pengalaman belajar siswa. Aktivitas nelayan, pedagang pasar, maupun tradisi lokal seperti pela gandong dan masohi dapat menjadi sumber pembelajaran yang konkret dan bermakna,” ujarnya.
Menurutnya, integrasi konteks lokal ke dalam pembelajaran matematika tidak hanya mempermudah pemahaman konsep, tetapi juga membangun rasa identitas, keterhubungan, dan kepercayaan diri siswa.
Penelitian di Maluku, kata dia, menunjukkan pendekatan RME berbasis budaya lokal mampu meningkatkan keterlibatan, kemampuan komunikasi matematis, serta motivasi belajar siswa.
Apalagi pada era digital dan Society 5.0, RME juga dapat diadaptasi dengan memanfaatkan teknologi sederhana seperti modul digital luring, media cetak berbasis budaya, hingga pemanfaatan WhatsApp (WA) dan Google Form, tanpa mengabaikan kondisi keterbatasan infrastruktur di daerah.
Oleh sebab itu untuk memperkuat penerapan RME di Maluku, ia mencetuskan lima langkah strategis, yakni pelatihan guru berbasis RME dan budaya lokal secara intensif di semua jenjang pendidikan, pengembangan modul dan media pembelajaran kontekstual, termasuk e-modules dan video interaktif.
Kemudian pembentukan komunitas praktisi RME lokal sebagai ruang berbagi pengalaman dan inovasi, integrasi RME dalam kurikulum muatan lokal, serta supervisi sekolah berbasis penguatan inovasi guru, dan pendanaan riset terapan dan kolaborasi akademik untuk mengevaluasi dan memperluas penerapan RME.
“Keberhasilan implementasi RME memerlukan dukungan kebijakan, keterlibatan guru secara kreatif, dan kolaborasi lintas sektor. Maluku bisa menjadi contoh nasional bagaimana matematika diajarkan secara humanistik, kontekstual, dan bermakna,” katanya.
Ia berharap pendekatan ini dapat mempersempit kesenjangan mutu pendidikan antarwilayah di Maluku, sekaligus membentuk generasi muda yang adaptif terhadap tantangan global, tanpa kehilangan akar budaya lokal.
Pewarta : Ode Dedy Lion Abdul Azis/Antara
Editor : Risbiani Fardaniah
**) Ikuti berita terbaru Terasmaluku.com di Google News klik link ini dan jangan lupa Follow