TERASMALUKU.COM,-AMBON-Universitas Pattimura (Unpatti) Ambon Maluku menggandeng perusahaan pertambangan emas sebagai upaya membuka peluang kerja bagi lulusan untuk meningkatkan daya serap alumni universitas negeri tersebut di dunia kerja.
“Unpatti resmi menjalin kerja sama strategis dengan PT Global Emas Bupolo, perusahaan yang bergerak di sektor pertambangan emas di Maluku,” kata Rektor Unpatti Prof Freddy Leiwakabessy di Ambon, Kamis (21/8/2025).
Menurutnya kerja sama tersebut menjadi tindak lanjut dari diskusi yang sebelumnya telah dilakukan, terutama terkait penyusunan dokumen rekrutmen tenaga kerja serta kajian pengembangan potensi sumber daya alam di Maluku.
“Melalui penandatanganan MoU ini, kerja sama antara Unpatti dan PT Global Emas Bupolo diharapkan dapat berjalan lebih teratur, memiliki dasar hukum yang jelas, serta memberikan tanggung jawab yang terukur ke depan,” ujar Leiwakabessy.
Ia menambahkan, kerja sama tersebut juga membuka peluang besar bagi mahasiswa Unpatti untuk terlibat langsung dalam industri pertambangan, sekaligus memperkuat peran perguruan tinggi dalam melaksanakan Tridharma, khususnya di bidang penelitian dan pengabdian masyarakat.
Apalagi, kampus yang dipimpinnya itu juga telah menjalin kerja sama dengan Kementerian Lingkungan Hidup melalui penandatanganan MoU terkait pengendalian dan pengelolaan lingkungan hidup.
Dalam kerja sama tersebut, Unpatti mendapat mandat menyusun dokumen strategis guna mengantisipasi permasalahan eksploitasi sumber daya alam yang sering mengabaikan kualitas ekologi manusia.
“Melalui kolaborasi ini, kami ingin memastikan pemanfaatan sumber daya alam dapat dikawal dan dikontrol dengan baik, sehingga tetap berkelanjutan dan memberi manfaat bagi generasi mendatang,” tegasnya.
Sementara itu , Direktur Utama PT Global Emas Bupolo, Mansur Lataka menegaskan pentingnya peran perguruan tinggi dalam mendampingi dunia usaha, khususnya dalam memastikan pengelolaan sumber daya alam berjalan sesuai aturan.
“Dengan MoU ini, pihak Unpatti tidak hanya menjadi mitra akademik, tetapi juga memiliki ruang untuk memberikan bimbingan serta pengawasan, agar pengelolaan sumber daya alam dilakukan secara bertanggung jawab dan berkelanjutan,” ujar Mansur.
Saat ini berdasarkan data, hasil tracer study Universitas Pattimura tahun 2024 menunjukkan tingkat serapan kerja lulusan mencapai sekitar 78 persen dalam waktu satu tahun setelah kelulusan. Mayoritas alumni terserap pada sektor pendidikan, pemerintahan, kesehatan, perikanan/kelautan serta industri jasa dan BUMN, sementara sebagian lainnya memilih jalur wirausaha mandiri.
Rata-rata waktu tunggu lulusan Unpatti untuk mendapatkan pekerjaan pertama berkisar enam hingga 12 bulan, dengan kecenderungan lebih cepat bagi program studi yang berhubungan langsung dengan kebutuhan industri lokal di Maluku.
Kondisi ini mencerminkan bahwa daya saing lulusan Unpatti relatif tinggi, meskipun masih dibutuhkan perluasan jaringan kerja sama dengan dunia usaha dan dunia industri agar penyerapan bisa lebih optimal.
Pewarta : Ode Dedy Lion Abdul Azis/Antara
Editor : Nurul Hayat
**) Ikuti berita terbaru Terasmaluku.com di Google News klik link ini dan jangan lupa Follow