Majukan Kota, Pemkot Ambon Tata kawasan Pesisir Teluk dan Pasar Mardika

oleh
Penulis: Redaksi  |  Editor: Redaksi
Walikota Ambon Bodewin M. Wattimena, di Ambon, Kamis. (ANTARA/Winda Herman)

TERASMALUKU.COM,-AMBON-Pemerintah Kota (Pemkot) Ambon, Maluku  menata kawasan pesisir Teluk Ambon dan Pasar Mardika sebagai  upaya mewujudkan kota yang modern, tertata, dan berdaya saing.

“Pemkot Ambon ingin supaya kawasan Teluk Ambon ditata sedemikian rupa sehingga bisa menjadi lambang kemajuan kota. Penataan ini tidak hanya mempercantik kota, tetapi juga menjadi pusat pengembangan wilayah pesisir,” kata Wali Kota Ambon Bodewin M. Wattimena, di Ambon, Kamis (28/8/2025).

Hal ini disampaikan saat membuka Lokakarya Integrated City Planning (ICP) yang berlangsung di  Ambon, Maluku.

Ia menegaskan, penataan kawasan pesisir dan pasar merupakan bagian dari perencanaan pembangunan terpadu yang  diimplementasikan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Ambon 2025–2029.

Menurut Wali Kota, kawasan Teluk Ambon akan menjadi prioritas utama dalam penataan kota. Pemerintah berupaya menjadikan kawasan pesisir ini sebagai lambang kemajuan Kota Ambon, bukan hanya dari aspek estetika tetapi juga sebagai pusat pengembangan wilayah pesisir.

Kondisi geografis Ambon yang berada di pulau kecil dengan keterbatasan ruang, ditambah dengan urbanisasi yang meningkat dan tekanan terhadap lingkungan, menjadi tantangan yang harus dijawab dengan perencanaan sistematis dan kolaboratif.

Selain penataan pesisir, Pemkot juga fokus pada penataan kawasan Pasar Mardika melalui pembangunan Pasar Papalele dan pusat kuliner di tepi pantai.

Proyek ini tetap berjalan beriringan dengan rencana pembangunan jalan lingkar Teluk Ambon, dan keduanya dirancang saling terintegrasi untuk menunjang pengembangan kota.

“Penataan kawasan Pasar Mardika tidak mengganggu pembangunan jalan melingkar Teluk Ambon. Sebaliknya, ini justru terintegrasi untuk mendorong pengembangan kawasan secara menyeluruh,” jelasnya.

Wali Kota menekankan peringatan 450 tahun Kota Ambon pada 7 September 2025 menjadi momentum penting untuk mempercepat transformasi kota. Ia menyoroti pentingnya sinergisitas pemangku kepentingan dalam mewujudkan visi pembangunan kota.

“Melihat sejarah kota ini, maka harus ada keharusan untuk menata Ambon menjadi lebih baik. Dari kampung kecil menjadi ibu kota provinsi, pusat pendidikan dan kesehatan, serta tujuan masyarakat dari berbagai wilayah,” kata dia.

Ia juga menyampaikan apresiasi kepada pemerintah pusat atas dukungan pembangunan selama ini, terutama kehadiran Jembatan Merah Putih (JMP) yang telah mengubah wajah Kota Ambon secara signifikan.

“Kami terus membutuhkan dukungan dari pemerintah pusat dan provinsi. Membangun kota ini tidak bisa dilakukan sendiri. Jika semua bekerja bersama sebagai satu tim yang kompak, maka Ambon bisa maju bersama Maluku dan Indonesia,” ucapnya.

Pemkot Ambon berkomitmen melanjutkan kolaborasi lintas sektor untuk mewujudkan pembangunan kota yang berkelanjutan, terintegrasi, dan responsif terhadap tantangan masa depan.

Pewarta : Winda Herman/Antara
Editor : Ikhwan Wahyudi

**) Ikuti berita terbaru Terasmaluku.com di Google News klik link ini dan jangan lupa Follow

No More Posts Available.

No more pages to load.