TERASMALUKU.COM,-AMBON-Pemerintah Kota (Pemkot) Ambon, Maluku, melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) memberikan bantuan santunan kepada warga Desa Hunuth/Durian Patah yang menjadi korban pertikaian pada 19 Agustus 2025.
Wali Kota Ambon Bodewin M. Wattimena menyampaikan, bantuan ini merupakan bentuk kepedulian pemerintah terhadap masyarakat agar mereka merasa aman dan terus diperhatikan.
“Santunan ini kami berikan kepada korban bencana (yang meninggal), sesuai dengan mekanisme dan prosedur yang telah diatur,” kata Bodewin, di Ambon, Senin (1/9/2025).
Untuk setiap Kepala Keluarga (KK) yang anggota keluarganya meninggal dunia, lanjutnya, pemerintah memberikan santunan sebesar Rp 5.000.000. Bantuan tersebut diserahkan langsung oleh Wali Kota Ambon saat apel pagi di Taman Pattimura.
Selain santunan untuk keluarga korban meninggal, Pemkot Ambon juga memberikan dana stimulan untuk warga yang rumahnya terdampak oleh pertikaian tersebut. Bodewin menambahkan proses pembangunan rumah yang rusak sudah dikoordinasikan dengan TNI untuk membantu warga.
“Rumah yang terbakar akan dibantu dengan dana stimulan sebesar Rp15 juta per rumah. Rencananya perbaikan rumah di Hunuth akan dimulai hari ini, namun karena TNI diminta untuk memperkuat pasukan dalam aksi demo hari ini, pengerjaan akan dilaksanakan pada Rabu (3/9),” ujarnya.
Bodewin berharap bantuan yang diberikan dapat membantu warga Desa Hunut/Durian Patah untuk segera kembali menempati rumah mereka dalam keadaan yang lebih kondusif. Ia juga berharap keluarga yang kehilangan anggota keluarganya mendapatkan kekuatan dan penghiburan di tengah kesedihan ini.
Sebelumnya, konflik yang terjadi Selasa (19/08/2025) bermula dari perkelahian antar siswa SMK Negeri 3 Waiheru, Kota Ambon. Salah satu siswa asal Negeri Hitu, A.P, meninggal dunia setelah ditikam oleh orang tak dikenal.
Kabar tersebut memicu kemarahan warga Hitu, yang kemudian menyerang dan membakar rumah warga di Desa Hunuth. Akibat peristiwa tersebut tercatat 17 rumah warga terbakar dan sekitar 779 jiwa atau 156 KK terpaksa mengungsi ke lokasi yang lebih aman.
Pewarta : Winda Herman/Antara
Editor : Risbiani Fardaniah
**) Ikuti berita terbaru Terasmaluku.com di Google News klik link ini dan jangan lupa Follow