Unpatti Ambon Kembangkan Pertanian Libatkan Mahasiswa di Dunia Usaha

oleh
Penulis: Redaksi  |  Editor: Redaksi
Rektor Unpatti Prof Freddy Leiwakabessy bersama Direktur PT Sinar Hijau Ventures. ANTARA/HO-Unpatti

TERASMALUKU.COM,-AMBON-Universitas Pattimura (Unpatti) Ambon mendorong pengembangan pertanian berbasis riset dan keterlibatan mahasiswa di dunia usaha dalam upaya pengembangan pertanian wilayah kepulauan.

Rektor Unpatti Fredy Leiwakabessy, di Ambon, Jumat (5/9/2025), mengatakan pihaknya bekerja sama dengan perusahaan pertanian untuk memperkenalkan pentingnya social partnership yang dapat diterapkan di Maluku sebagai kawasan kepulauan yang penuh tantangan sekaligus peluang inovasi dalam bidang pertanian.

“Maluku dengan seribu pulaunya membutuhkan model pembangunan yang inklusif. Tantangan konektivitas antarwilayah harus dilihat sebagai peluang bagi mahasiswa dan akademisi untuk berinovasi. Sumber daya bisa dikelola secara berkelanjutan dengan pendekatan kewirausahaan sosial,” katanya.

Dia menegaskan sinergi akademisi dan dunia usaha merupakan kunci menjawab tantangan pembangunan daerah itu. Salah satunya melalui kerja sama dengan PT Sinar Hijau Ventures dalam upaya mengembangkan bibit unggul kenari dan komoditas ekspor lain dengan sertifikasi internasional yang tentunya dapat meningkatkan perekonomian daerah

“Ini menjadi inspirasi bagi mahasiswa dan dosen agar melihat potensi pertanian sebagai jalan menuju ketahanan pangan sekaligus peluang menjadi entrepreneur,” ujarnya.

Oleh sebab itu, kata dia lagi, kolaborasi ini menjadi tonggak penting pengembangan program pendidikan, penelitian, serta pemberdayaan masyarakat berbasis potensi lokal Maluku, khususnya di bidang pertanian dan kehutanan berkelanjutan.

Wakil Dekan Bidang Akademik Fakultas Pertanian Unpatti Edizon Jambormias menyatakan kerja sama yang dilakukan ini dapat membuka wawasan mahasiswa tentang pentingnya model kewirausahaan sosial dalam pengelolaan pertanian di pulau-pulau kecil.

Pasalnya, kata dia lagi, model kewirausahaan sosial dalam pengelolaan pertanian di pulau-pulau kecil pada dasarnya menempatkan masyarakat lokal sebagai aktor utama yang tidak hanya memperoleh manfaat ekonomi, tetapi juga berkontribusi pada pelestarian lingkungan dan kemandirian pangan.

Melalui pendekatan ini, potensi lokal seperti kenari, pala, dan sagu diolah secara berkelanjutan dengan dukungan riset akademik, inovasi teknologi, serta akses pasar dari dunia usaha.

Hasil usaha tidak semata-mata ditujukan untuk keuntungan finansial, tetapi juga untuk pemberdayaan sosial, seperti peningkatan kapasitas petani, pembiayaan pendidikan anak-anak, hingga menjaga ekosistem pulau kecil yang rentan.

Dengan demikian, kewirausahaan sosial di sektor pertanian menjadi jembatan antara kebutuhan ekonomi masyarakat dan kepentingan pembangunan berkelanjutan di Maluku.

“Harapannya mahasiswa tidak hanya berbekal pengetahuan akademis, tetapi juga termotivasi menjadi sociopreneur yang mampu menciptakan peluang usaha berbasis potensi lokal, berkontribusi pada kemandirian pangan, pemberdayaan masyarakat, serta keberlanjutan pulau-pulau kecil di Maluku,” katanya pula.

Pewarta : Ode Dedy Lion Abdul Azis/Antara
Editor : Budisantoso Budiman

**) Ikuti berita terbaru Terasmaluku.com di Google News klik link ini dan jangan lupa Follow

No More Posts Available.

No more pages to load.