TERASMALUKU.COM,-AMBON-Universitas Gadjah Mada (UGM) bekerja sama dengan Universitas Pattimura (Unpatti) Ambon memaksimalkan pengembangan program kampus sehat sebagai kontribusi layanan kesehatan di Maluku.
Wakil Rektor Bidang Akademik Unpatti, Prof Dominggus Malle, di Ambon, Rabu (1/10/2025), menegaskan komitmen universitas untuk terus berbenah menuju kampus sehat yang terintegrasi, meliputi aspek fisik, psikis, dan sosial.
“Aspek kesehatan tidak hanya mencakup fisik, tetapi juga psikis dan sosial. Lingkungan kita harus sehat secara menyeluruh, dan Unpatti terus berusaha melakukan perubahan ke arah tersebut,” ujarnya.
Ia menyampaikan apresiasi kepada Kementerian Kesehatan yang telah memberikan kepercayaan kepada Unpatti dalam mengembangkan inisiatif kampus sehat. Meski masih menghadapi keterbatasan, menurut dia, universitas tetap berupaya melakukan perbaikan berkelanjutan.
Adapun beberapa langkah nyata yang telah ditempuh antara lain pembangunan poliklinik pertama pada 2021 saat pandemi COVID-19. Fasilitas itu kini dalam tahap serah terima dari Pemerintah Provinsi Maluku sehingga nantinya Unpatti dapat lebih leluasa dalam penyediaan layanan kesehatan.
Selain itu, Unpatti juga tengah memproses pembangunan Rumah Sakit Pendidikan di tingkat pusat untuk mendukung pelayanan sekaligus pembelajaran di bidang kesehatan.
Berkaitan dengan hal itu, Prof Malle juga menyoroti tantangan pengelolaan lingkungan, khususnya masalah sampah di Kota Ambon yang menghadapi keterbatasan lahan dan fasilitas. Kondisi itu, menurut dia, turut memengaruhi kebersihan dan kesehatan lingkungan kampus.
“Unpatti sendiri terlibat aktif dalam penyusunan rencana penanganan sampah kota sebagai bentuk kontribusi akademik,” kata dia.
Sementara itu, Ketua Tim Health Promoting University (HPU) UGM Prof Yayi Suryo Prabandari menegaskan pengembangan upaya kesehatan di perguruan tinggi merupakan langkah strategis sesuai amanah regulasi pemerintah.
“Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2024, yang merupakan turunan dari Undang-Undang Kesehatan, menegaskan bahwa kesehatan di sekolah maupun perguruan tinggi menjadi tanggung jawab pemerintah di bidang kesehatan. Namun, keberhasilan implementasi tetap memerlukan dukungan lintas sektor, termasuk perguruan tinggi dan kementerian lain,” jelasnya.
Ia menambahkan, Kementerian Kesehatan telah menyusun Pedoman Kampus Sehat sejak 2019, yang diperkuat pada masa pandemi. Hingga kini terdapat tiga pedoman utama yang diterbitkan, dan pada 2024 telah direvisi sesuai amanah PP terbaru.
Revisi itu, kata Prof Prabandari, bertujuan mengintegrasikan berbagai program lintas sektor, menyeragamkan standar, serta menyiapkan sertifikasi kampus sehat di seluruh perguruan tinggi.
Ia mengapresiasi langkah Unpatti dalam mendukung inisiatif ini serta mengajak perguruan tinggi lain berkolaborasi untuk mewujudkan kampus sehat yang terstandar, terukur, dan berkelanjutan.
Pewarta : Ode Dedy Lion Abdul Azis/Antara
Editor : Riza Mulyadi
**) Ikuti berita terbaru Terasmaluku.com di Google News klik link ini dan jangan lupa Follow