TERASMALUKU.COM,-AMBON-Universitas Pattimura (Unpatti) Ambon memaksimalkan potensi kelautan Maluku sekaligus memperkuat kapasitas akademik di kawasan timur Indonesia dengan membuka Program Studi (Prodi) Magister Ilmu Rekayasa Kelautan.
Rektor Unpatti, Prof Freddy Leiwakabessy di Ambon, Rabu (1/10/2025), mengatakan pendirian program studi baru ini sejalan dengan visi awal kampus yang berorientasi pada bidang kemaritiman.
“Transportasi laut kita sudah ada di jenjang S1, dan kini naik ke rekayasa kelautan. Ini akan memperkuat identitas Unpatti sebagai kampus maritim,” ujarnya.
Dia mengatakan prodi tersebut dibuka berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi yang diserahkan oleh Ketua LLDIKTI Wilayah XII, Dr Jantje Eduard Lekatompessy.
Ia menjelaskan, Program Studi Rekayasa Kelautan merupakan bidang akademik yang menggabungkan ilmu kelautan dengan teknologi rekayasa untuk mengelola dan memanfaatkan potensi laut secara berkelanjutan.
Tidak hanya mempelajari ekosistem laut, pesisir, dan dinamika oseanografi, prodi ini juga berfokus pada penerapan rekayasa dalam merancang dan membangun infrastruktur kelautan, seperti pelabuhan, dermaga, hingga teknologi perlindungan pantai dari abrasi.
Selain itu, program studi ini menekankan pengembangan transportasi laut, eksplorasi sumber daya kelautan, hingga pemanfaatan energi terbarukan dari laut, seperti energi arus dan gelombang.
“Kehadiran prodi ini bertujuan mencetak tenaga ahli yang mampu menghadirkan solusi inovatif bagi berbagai tantangan kelautan, sekaligus mendukung pembangunan sektor maritim dan memperkuat kedaulatan Indonesia sebagai negara kepulauan,” kata dia.
Berkaitan dengan hal itu, ia menambahkan, penerimaan mahasiswa untuk Magister Rekayasa Kelautan dijadwalkan pada tahun akademik 2026.
“Tahun ini kita siapkan segala persyaratan akademik. Sosialisasi juga akan dilakukan agar mahasiswa bisa diterima melalui jalur seleksi resmi,” jelasnya.
Rektor Freddy juga menekankan pentingnya peningkatan kualitas dosen agar mampu mendukung program pascasarjana baru tersebut.
“Setelah menjadi dosen, harus menempuh doktor. Dan setelah doktor, harus menjadi profesor dalam waktu yang tidak terlalu lama. Itu penting untuk memperkuat kapasitas akademik universitas,” tegasnya.
Dengan hadirnya Program Studi Magister Rekayasa Kelautan, Unpatti diharapkan semakin kokoh sebagai pusat pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang kemaritiman, sekaligus melahirkan sumber daya manusia unggul bagi pembangunan bangsa.
Pewarta : Ode Dedy Lion Abdul Azis/Antara
Editor : Riza Mulyadi
**) Ikuti berita terbaru Terasmaluku.com di Google News klik link ini dan jangan lupa Follow