TERASMALUKU.COM,-UNPATTI-Universitas Pattimura (Unpatti) Ambon, Maluku, memaksimalkan peran mahasiswa dalam pengabdian masyarakat melalui kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang berfokus pada edukasi pencegahan stunting.
Rektor Unpatti Prof Freddy Leiwakabessy, di Ambon, Rabu (5/11/2025), mengatakan kegiatan mahasiswa yang dinamai Gerakan Masyarakat Anti Stunting (Gemas) ini merupakan bagian dari implementasi Tri Dharma Perguruan Tinggi, khususnya pengabdian kepada masyarakat.
“Kami ingin mahasiswa Unpatti menjadi agen perubahan di tengah masyarakat. Melalui kegiatan seperti ini, mereka tidak hanya belajar teori di kampus, tetapi juga mengaplikasikan ilmunya untuk menyelesaikan persoalan nyata seperti stunting,” ujar Prof Freddy.
Menurut dia, melalui program Gemas, mahasiswa tidak hanya mentransfer pengetahuan medis, tetapi juga menumbuhkan kesadaran masyarakat untuk berperan aktif dalam pencegahan stunting.
“Kegiatan ini sejalan dengan komitmen pemerintah dalam menurunkan angka prevalensi stunting di Maluku, yang berdasarkan data BKKBN dan Dinas Kesehatan Provinsi Maluku, angka prevalensi stunting di Maluku tahun 2023 dan 2024 masih berada di kisaran 28,4 persen, jauh di atas target nasional sebesar 14 persen. Maluku termasuk dalam 18 provinsi dengan angka stunting tertinggi di Indonesia,” katanya.
Oleh karena itu, partisipasi perguruan tinggi dalam mengedukasi masyarakat menjadi langkah penting mendukung target penurunan stunting nasional hingga 14 persen pada 2025.
“Kegiatan Gemas terselenggara melalui kerja sama antara Unpatti dan Puskesmas Masohi, Maluku Tengah, diikuti oleh masyarakat termasuk ibu hamil, ibu dengan bayi dan balita, serta kader posyandu. Tujuan utamanya adalah meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang stunting serta memperkuat kapasitas kader posyandu dalam mendeteksi dan melakukan intervensi stunting secara dini,” ujarnya.
Pada kesempatan itu, kata dia, mahasiswa Fakultas Kedokteran Unpatti memaparkan pengertian, penyebab, dan dampak stunting pada tumbuh kembang anak. Mereka juga memberikan pelatihan keterampilan dasar bagi kader posyandu dalam memantau status gizi anak.
“Kami berharap setelah kegiatan ini, para peserta memiliki pemahaman lebih baik tentang stunting dan mampu menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Dengan begitu, angka stunting di wilayah ini dapat menurun secara signifikan,” ujar dia.
Pewarta : Ode Dedy Lion Abdul Azis/Antara
Editor : Bambang Sutopo Hadi
**) Ikuti berita terbaru Terasmaluku.com di Google News klik link ini dan jangan lupa Follow









