TERASMALUKU.COM,-AMBON-Universitas Pattimura (Unpatti) Ambon, Maluku memberikan edukasi digital kepada mahasiswa sebagai bagian dari upaya memperkuat strategi pemberdayaan masyarakat desa di Kota Ambon.
Kepala Program Studi Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Unpatti Ronal Alfredo di Ambon, Senin (1/12/2025), mengatakan pentingnya inovasi komunikasi digital untuk mendukung pembangunan desa, terutama di tengah tuntutan transformasi digital yang semakin cepat.
“Kemampuan merancang komunikasi berbasis teknologi menjadi kebutuhan penting bagi mahasiswa sekaligus pemerintah desa dalam mengoptimalkan pelayanan dan pemberdayaan masyarakat,” katanya.
Dia menjelaskan mahasiswa kini berfokus pada penerapan perencanaan komunikasi digital di desa-desa di Ambon.
Penelitian menyoroti berbagai tantangan digitalisasi, mulai dari keterbatasan infrastruktur hingga rendahnya kapasitas literasi digital, serta peluang yang dapat dioptimalkan untuk meningkatkan partisipasi masyarakat.
Akademisi Ilmu Komunikasi Unpatti Aksa Noya memperkenalkan model perencanaan komunikasi digital sebagai pendekatan strategis bagi pemerintah desa untuk memperkuat penyebaran informasi dan membangun komunikasi dua arah yang lebih efektif.
“Berdasarkan temuan mahasiswa di lapangan, terkait hambatan, kebutuhan, dan peluang transformasi digital di Desa Galala, Poka, dan Latta, kesiapan kesiapan perangkat desa dan peningkatan kapasitas komunikasi merupakan faktor penting dalam mewujudkan pemberdayaan masyarakat yang lebih inklusif,” katanya.
Rektor Unpatti Freddy Leiwakabessy mengatakan langkah akademis tersebut sebagai bentuk kontribusi nyata perguruan tinggi terhadap pengembangan kapasitas desa di Kota Ambon.
Menurut dia, program edukasi digital yang diinisiasi mahasiswa Unpatti ini dapat direalisasikan melalui sejumlah langkah konkret yang dirancang untuk memperkuat kapasitas komunikasi desa.
Upaya tersebut dimulai dengan pelatihan pengelolaan media digital bagi perangkat desa, termasuk pemanfaatan website, WhatsApp resmi, dan media sosial sebagai kanal penyampaian informasi publik yang lebih cepat dan terstruktur.
Mahasiswa bersama perangkat desa juga bisa melakukan pemetaan kebutuhan digital untuk mengidentifikasi kendala infrastruktur, kemampuan literasi digital warga, serta prioritas pengembangan teknologi informasi di tingkat lokal.
Selanjutnya, desa didampingi untuk menerapkan model perencanaan komunikasi digital yang telah diperkenalkan dalam kegiatan diseminasi, termasuk penyusunan kalender komunikasi, standar operasional publikasi, serta perencanaan konten yang mendukung transparansi dan peningkatan partisipasi masyarakat.
Mahasiswa berperan membantu perangkat desa memproduksi konten informatif, seperti infografis, video singkat, dan materi edukasi yang relevan dengan kebutuhan masyarakat.
Di sisi lain, literasi digital warga diperkuat melalui lokakarya dasar mengenai penggunaan layanan digital desa, keamanan informasi, hingga mekanisme pelaporan berbasis kanal online.
Pewarta : Ode Dedy Lion Abdul Azis/Antara
Editor : Maximianus Hari Atmoko
**) Ikuti berita terbaru Terasmaluku.com di Google News klik link ini dan jangan lupa Follow








