AMBON-Dua penerjun payung dari TNI AU gagal sof landing atau pendaratan mulus di Lapangan Merdeka Ambon, saat atraksi terjun payung memperingati HUT Kota Ambon ke 441, Rabu (7/9). Meski gagal mendarat mulus, keduanya tidak mengalami luka.
Satu penerjun mendarat darurat di atap Tribun Lapangan Merdeka, tempat para undangan menghadiri upacara peringatan HUT Kota Ambon, sedangkan satunya lagi mendarat di depan Markas Denkav V Kodam 16 Pattimura, berjarak sekitar 100 meter dari titik pendaratan di Lapangan Merdeka.
Aparat TNI AU langsung memberikan pertolongan kepada dua penerjun tersebut. Tidak hanya itu, para warga yang menyaksikan kejadian ini juga mengerumuni keduanya. Seorang penerjun yang mendarat di atap Tribun Lapangan Merdeka diturunkan dengan menggunakan tangga. Diduga kedua penerjun ini gagal mendatat mulus karena angin yang kencang di lokasi pendaratan.
Atraksi terjun payung ini disaksikan Gubernur Maluku Said Assagaff, Penjabat Walikota Ambon Frans Papilaja, pimpinan TNI/Polri, anggota DPD RI asal Maluku, juga Komandan Kors Paskhas (Dankorpaskhas) TNI AU Marsekal Muda TNI Adrian Wattimena, undangan lainnya dan ribuan warga Ambon.
Meski mengalami gagal mendarat mulus, kedua penerjun tidak terluka, dan langsung bergabung dengan penerjun lainnya untuk menyerahkan kue ulang tahun kepada Penjabat Walikota, bersalamat dengan gubernur dan undangan lainnya.
Dalam atraksi terjun payung HUT Kota Ambon ini, ada 30 penerjun TNI AU ikut terjun dari empat kelompok. Kedua penerjun yang mengalami soft landing ini merupakan kelompok tujuh penerjun terakhir yang melakukan atraksi terjun payung dari Pesawat CN295 dengan ketinggian sekitar 3.000 kaki.
Dari tujuh penerjun terakhir ini, seorang membawa bendera Kors Pasukan Khas TNI AU dan seorang lainnya membawa Bendera Merah Putih, dan mendarat dengan mulus. Selain atraksi terjun payung, HUT Kota Ambon kali juga dimeriahkan tarian kolosal dan flas mob yang melibatkan ribuan siswa-siswi, mahasiswa dan aparat keamanan di Ambon. ADI