TERASMALUKU.COM,AMBON-Selama hampir 10 tahun berkecimpung di dunia musik, personil Band Mollucent merasakan desakan yang berbeda. Adalah Imam Syarif Tuasamu, salah satu personil Band Mollucent, pria berdarah Maluku yang lahir dan besar di Jakarta merasa memiliki hasrat pulang ke tanah Maluku, untuk membangun daerahnya melalui musik yang bernyawa dengan kearifan lokal Maluku.
Band Mollucent yang dimotori Imam Syarif Tuasamu, Zul Karepesina dan Satrio Busono, melaunching single pertama mereka yang berjudul, “Matahari Sore”. Kehadiran Mollucent patut di apresiasi, terutama di tengah menjamurnya warna musik yang seragam belakangan ini.
“Ini memang sudah jadi keputusan saya dan kawan-kawan untuk menghidupkan rasa cinta kami kepada tanah asal Maluku melalui musik,” kata Manager Band Mallucent, Rini Oca kepada wartawan dalam keterangan pers yang berlangsung di Swissbell Hotel Ambon, Kamis (20/7).
Ia menyatakan, visi dan misi dari Mollucent, yakni ingin mendukung program Pemerintah Kota Ambon sebagai kota musik. “Kami berharap Mollucent dapat diterima oleh para pecinta musik Indonesia, manca negara, dan Maluku, khususnya Kota Ambon,” harapnya.
Sementara itu, salah satu personil Imam mengatakan, kehadiran Mollucent ini untuk memberikan warna bagi musik di Maluku. Dan Mollucent datang bukan untuk bersaing dengan musisi yang lain tapi untuk bersanding membangun Maluku bersama-sama.
“Kita datang di Maluku bukan untuk bersaing dengan yang lain, tetapi kita datang untuk besanding agar dapat membangun Maluku dengan musik,” katanya. Ia berharap, pemerintah daerah dapat memberikan ruang dan fasilitas buat musisi yang ada di Maluku, karena fasilitas musisi yang ada dapat mengembangkan kualitas nya lebih baik. (IAN)