AMBON-TERASMALUKU.COM, Sehari pasca bentrokan antar dua kelompok warga, situasi keamanan di kawasan Dusun Batu Koneng Desa Poka Kecamatan Teluk Ambon sejak Minggu (7/5) pagi hingga siang, makin kondusif. Tidak ada lagi warga yang berkerumun di jalan – jalan. Yang banyak terlihat adalah aparat Kepolisian dan TNI bersenjata lengkap di kawasan tersebut. Arus kendaraan baik roda dua maupun roda empat juga sudah ramai melintasi wilayah itu.
“Situasi Batu Koneng sudah kondusif dan aman terkendali sejak Sabtu petang. Saat ini, situasi makin aman lagi, arus kendaraan yang melintasi Batu Koneng berjalan lancar,” Kata Kabag Ops Polres Pulau Ambon dan Pulau – Pulau Lease Kompol Bachri Hehanussa saat ditemui di Batu Koneng, Minggu siang.
Ia menyatakan upaya untuk mendamaikan kedua kelompok warga terus dilakukan Kapolres Pulau Ambon dan Pulau – Pulau Lease AKBP Sucahyo Hadi dan Komandan Kodim 1504 Pulau Ambon, Letkol Inf. Raynald Sumendap. Kedua kelompok warga juga diminta menahan diri dan menjaga situasi keamanan. “Upaya mediasi sudah dilakukan Pak Kapolres dan Dandim, dengan berkoordinasi raja dari kedua negeri untuk sama-sama menjaga situasi agar tetap kondusif,” kata Hehanussa.
Hehanussa juga menegaskan, pihaknya akan terus melakukan upaya penegakan hukum kepada pelaku tindak kekerasan dalam insiden dan bentrokan yang terjadi Sabtu (6/5). Untuk mencegah gangguan keamanan susulan di Batu Koneng, Hehanussa menegaskan, pihaknya menyiagakan 218 personil gabungan Polri dan TNI dari berbagai satuan.
Penyiagaan pasukan tidak hanya di Batu Koneng tapi juga di sejumlah kawasan lainnya seperti Dusun Hulung dan juga naik – naik kawasan Durian Patah Kota Ambon. “Kami menyiagakan pasukan gabungan Polri dan TNI untuk memberikan rasa aman dan nyaman kepada warga,” katanya.
Sementara itu meski situasi makin kondusif dan banyaknya aparat keamanan, namun hingga Minggu siang, warga Batu Koneng belum kembali ke rumah mereka. Warga masih mengungsi di Markas Zipur 5 Kodam 16 Pattimura dan Lantamal IX Ambon. Bahkan ada warga yang kembali ke rumah mereka untuk mengambil perabot rumah tangga lainnya dibawa ke lokasi pengungsian.
“Kami masih takut terjadi bentrokan lagi. Biar aman sementara waktu mengungsi dulu,” tutur seorang ibu, yang sedang mengangkat alat masak untuk dibawa ke lokasi pengungsi Markas Zipur 5. Warga berharap situasi ini cepat berakhir agar mereka bisa kembali ke rumahnya dan menjalani hidup aman dan tenang, apalagi memasuki bulan Suci Ramadhan akhir Mei ini. (ADI)