TERASMALUKU.COM,AMBON, – Di tengah perdebatan suka tidak suka akan vaksin covid-19 Sinovac, dukungan besar datang dari masyarakat di dua desa di Pulau Ambon. Yakni masyarakat desa Passo dan Negeri Lama Kecamatam Teluk Ambon Baguala, Ambon.
Itu terlihat dalam dalam sosialisasi Pemerintahan Kecamatan teluk Ambon Baguala bersama Puskesmas Passo melakukan sosialisasi vaksin Covid-19.
Masyarakat diberikan pemahaman akan pentingnya vaksinasi. Tujuannya agar tidak ada lagi keraguan serta penolakan untuk vaksinasi nantinya. “Masyarakat jangan takut dengan vaksin. Pemerintah sudah jamin keamanannya,” sebut pemateri sosialisasi vaksin, dr. Stephanie Rachel Wattimena, bertempat di aula Kantor kecamatan Teluk Ambon Baguala Jumat (29/1/2021).
Menurutnya efektivitas vaksin sudah teruji. Dan itu akan membantu masyarakat lekas keluar dari lingkaran pandemi. Efeknya yaitu pada kemajuan kesehatan dan ekonomi warga sendiri.
Kepala kecamatan teluk Ambon Baguala, L. Lekatompessy yang hadir pun mengungkapkan hal serupa. menurutnya masyarakat perlu paham benar tentang manfaat vaksi. “Vaksin untuk dapat memutus mata rantai penularan Covid-19 dan mempercepat pemulihan ekonomi,” terangnya.
Untuk itu dia meminta masyarakat untuk tidak mempercayai informasi kosong tak berdasar atau hoaks. Minimal mencari dan bertanya pada sumber yang tepat. Masyarakat harus lebih cerdas agar tidak termakan isu. Terutam soal vaksin. “Masyarakat Kecamatan Baguala untuk tidak mempercayai Informasi Hoaks yang beredar tentang vaksin karena itu akan merugikan diri sendiri,” katanya menghimbau.
Senada dengan itu, Kepala Puskesmas Passo drg. Bernadeth Martha Marlessy menilai pentingnya kegiatan sosialisasi kepada masyarakat. tujuannya agar mereka benar-benar tahu perihal manfaat vaksin sehingga tidak ada lagi ketakutan akan vaksin di kemudian hari.
Usai sosialisasi, pemerintahan Kecamatan Teluk Ambon Baguala dan perwakilan masyarakat Desa Passo dan Negeri Lama melakukan Deklarasi pernyataan sikap. Yakni dukungan pemerintah terhadap program vaksinasi demi percepatan penanggulan COVID-19 di Maluku. (PRISKA BIRAHY)
