Pertama Kalinya Festival Solohua di SBB Ini Digelar, Widya: Permainan Tradisional Perlu di Populerkan Kembali

oleh

Dirinya juga berpesan agar KPOTI Provinsi Maluku dapat terus berkolaborasi dengan pemerintah daerah untuk tetap memperkenalkan warisan budaya.

“Mengingat berbagai permainan rakyat mulai menghilang. Bahkan jarang sekali ditonton dalam keseharian. Tidak hanya pada tataran masyarakat perkotaan, ternyata berbagai permainan tradisional juga hilang dari tataran masyarakat pedesaan,” kata Widya mengingatkan.

Padahal, sebut Widya permainan olahraga tradisional dapat menjadi wahana pendidikan yang melatih kemampuan anak, serta aktif melestarikan budaya daerah dan bisa membangun karakter sumber daya manusia Indonesia yang memiliki nilai karakter bangsa.

Ditempat yang sama, Sekda SBB, Mansur Tuharea menjelaskan, permainan tradisional merupakan bagian dari budaya yang diperkirakan sudah ada sejak jaman kerajaan dan mengalami alkulturasi pada jaman penjajahan.

Permainan ini merupakan aktivitas budaya sederhana, yang mudah dimengerti, dipelajari, bahkan biayanya relatif murah karena sedikit menggunakan perlengkapan dan dapat dirancang sendiri ketimbang permainan dan olahraga modern.

“Oleh sebab itu, saya mengajak seluruh masyarakat SBB untuk bersama-sama membangkitkan dan mempopulerkan kembali permainan tradisional dalam setiap kesempatan atau momen apa saja. Sebab, dengan melestarikan permainan ini, saya optimis banyak wisatawan yang tertarik untuk datang ke daerah kita,” pungkas Sekda.

Untuk diketahui, acara pembukaan festival ini dihadiri Kadis Pariwisata Provinsi Maluku, Max Pattinama, Kadis Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Halima Soamole, istri Bupati SBB, Ny. Christina Nanlohy/Akerina, sejumlah pengurus TP-PKK Provinsi Maluku/Kabupaten SBB, Kapolsek Kairatu AKP. Hendry Hursepuny, Camat Kairatu M. Yusuf Hatala dan lainnya. (Biro Adpim Setda Maluku)

BACA JUGA :  Kepala BNPB Minta Bupati Malteng Turun Di Lokasi Pengungsi Bencana

No More Posts Available.

No more pages to load.