TERASMALUKU.OM,MBD, – Kementerian Pertahanan RI bersama Universitas Pertahanan RI baru saja membangun klinik dan menempatkan dokter hewan di Kabupaten Maluku Barat Daya (MBD).
Ini merupakan satu-satunya klinik hewan khusus untuk atasi kematian ternak kerbau dan sapi di MBD yang sempat mencuri perhatian Presiden RI Joko Widodo saat kunjungan September 2022.
Menteri Pertahanan RI sert rektor Universitas Pertahanan RI dalam kunjungannya 4 September 2023 di MBD, meresmikan 11 titik sumber air dan pipanisasi juga sarana kesehatan bagi hewan ternak.
Itu lantaran ada ribuan hewan mati akibat kekeringan dan malnutrisi di Maluku Barat Daya.
“Mulai tahun fokus pengabdian masyarakat untuk air bersih. Kami tempatkan tiga dokter hewan dengan klinik hewan di MBD,” kata Rektro Uhan RI Mayjen TNI Jonni Mahroza.
Tiga dokter di klinik itu bertugas memeriksa tiap pasien hewan ternak yang jumlahnya hingga belasan ribu ekor.
Pada musim kemarau 2022, tercatat ekor kerbau dan sapi mati. Padang rumput tandus, kubangan air kering dan suhu meninggi.
Warga alami kerugian lantaran sebagain besar mata pencarian mereka sebagai peternak kerbau dan sapi.
Usai mengadu kepada presiden dan menhan, tepat setahun dilakukan eksplorasi sumber air. Hasilnya air dari 11 titik itu dialirkan ke tempat minum dan bak mandi hewan. Air pun dialirkan ke rumah-rumah warga yang kesulitan air bersih.
Menurutnya total ada 60 titik air bersih dari Lombok, Moa dan Gunung Kidul yang baru rampung dengan jumlah penerima manfaat 9.000 KK atau 40 ribu jiwa.
“Perhatian kami menganalisis kematian hewan ternak. Kami tempatkan 3 dokter yang bertugas hampir 6 bulan,” lanjut Mahroza.
Para dokter ini bertugas memeriksa hewan dan memastikan angka kematian berkurang. Selain ada pembangunan kubangan dan bak minum hewan, juga nutrisi yang tepat dari rumput atau pakan alternatifnya.
“Selama 6 bulam kami di sini belum ada laporan lagi dari warga kalau hewan mati. Paling banyak itu disebabkan malnutrisi dan cacingan,” terang dosen Fakultas Logistik Militer drh. Sherly Ludji di Klinik Hewan Politeknik ‘Ben Mboi’ Unhan RI di MBD.
Ludy bertugas bersama drh. Fany Noach dan drh. I Putu Juli dan telah melayani di seluruh daratan Kabupaten MBD. Para pasien yang dilayani terdiri dari 2.516 ekor kerbau dari total populasi 10. 453 ekor.
Sapi 1.897 ekor dari populasi 4.888, kambing 1.274 ekor dari populasi 5.243 ekor. Domba 125 ekor dari populasi 5.621 ekor, Kuda 148 ekor dari populasi 316.
Babi 167 ekor dari 4.810 ekor, ayam 134 ekor dari 1.212 ekor. Serta 1567 ekor anjing.
Selain musim kering, kematian juga terjadi pada awal musim hujan. iItu disebabkan hewan makan terlalu banyak sehingga menghasilkan gas di perut.
“Karena lama tidak makan, dan sekali makan banyak jadi perut bergas. Jadi kami berikan pengobatan erdukasi dan melatih warga bikin makanan alternative,” lanjut Ludji.
Pakan alternatif seperti silase, pakan berkadar air tinggi hasil fermentasi. Ada juga fermentasi batang pisang dan rumput odot yang tengah dikembangkan di klinik. (*)
**) Ikuti berita terbaru Terasmaluku.com di Google News klik link ini dan jangan lupa Follow