Cakupan Imunisasi Kota Ambon, Tual dan Malra Meroket

oleh
Kota Ambon, Tual dan Kabupaten Maluku Tenggara capai kenaikan cakupan imunisasi usai terapkan Human-Centered Design (HDC).

TERASMALUKU.COM, AMBON, – Cakupan imunisasi di Kota Ambon, Tual dan Kabupaten Maluku Tenggara meroket usai terapkan Human-Centered Design (HCD).

Tiga daerah yang jadi pilot project Kota Ambon capai kenaikan cakupan imunisasi hingga 33 persen. Dari yang awalnya 33 persen naik menjadi 74 persen pada periode Januari – Agustus 2023.

Keberhasilan itu diakui Kepala Dinas Kesehatan Kota Wendy Pelupessy sebagai bagian dari kerja kolaboratif bersama para fasilitator program.

“Kota Ambon sebelumnya 33 persen jadi 74 persen kenaikan signifikan dari program (HDC) mulai masuk Januari sampai Agustus. Bersyukur sekali dengan program ini,” kata Pelupessy di sela-sela kegiatan Diseminasi Pendekatan Humas Centered Designed Provinsi Maluku.

Skema pencapaian cakupan imunsasi itu merupakan strategi kerjasama Pusat Studi Kota Sehat Indonesia (CIHCS) FKM Universitas Hasanuddin dengan UNICEF dan Pemerintah Provinsi Maluku.

Strategi HDC ini memungkinkan identifikasi masalah utama sekaligus solusi yang berbasis pada kebutuhan masyarakat.
Dia menyontoh, masalah minimnya cakupan imunisasi di Kota Ambon dilatari aktivitas ekonomi orang tua.
Ada tiga puskesmas yang jadi percontohan di Ambon. Yakni Puskesmas Nania, Air Salobar dan Air Besar.

“Kalau di Air besar itu orang tua sulit bawa anak ke posyandu karena mereka semua kerja di pasar dan menunggu lama rasa buang waktu,” jelasnya.

Dengan pendekatan HDC solusinya adalah memotong durasi antrian. Dari yang awalnya hanya berpusat di satu lokasi menjadi beberapa titik agar lebih mendekatkan layanan dengan masyarakat. hal serupa juga diterapkan pada puskesmas Air Salobar.

Sedangkan di Nania, para tenaga kesehatan di puskesmas berinovasi dengan program Toleng-Toleng.
Yakni para petugas di puskesmas memainkan peran layaknya ‘paparisa kacil’ untuk mengedukasi orang tua. Inovasi dan strategi tersebut meljitkan kenaikan signifikan di Kota Ambon.

BACA JUGA :  Pekerja Yang Masuk Kerja Saat Pemilu Berhak Dapat Upah Lembur  

Contoh lain juga ada di Kota Tual. Keberhasilan pendekatan HDC dari para fasilitator menaikan cakupan imunisasi hingga 19 persen. Dari sebelumnya cakupan imunisasi Kota Tual hanya 14 persen, naik menjadi 33 persen.

“Setelah mendapat pendampingan kami coba mendekatkan masyarakat dengan membuat inovasi-inovasi. Kami ajak para ibu bermain busur anak panah yang isinya informasi edukatif seputar imunisasi anak,” terang Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Maluku Tenggara dr. Ketty Notanubun.

Menurutnya identifikasi kendala yang mereka temu adalah orang tau takut anaknya disuntik. Efek panas dan pembengkakkan di area bekas suntikan membuat sebagain besar orang tua menghindari anak mereka menerima imunisasi.

Dengan pendekatan HDC mereka mengubah pemahaman orang tua dan lebih tanggap pasca-imunsiasi.
Penanggungjawab HDC dari Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Hassanudin Makassar untuk Provinsi Maluku Muhammad Rachmat menyatakan hal serupa.

“Tentu butuh strategi jitu agar sasaran mau datang ke posyandu imunisasi. Kami pakai pendekatan HDC,” katanya. Dengan pendekatan HDC, petugas dengan mudah menemukan solusi dari mulai identifikasi masalag dasar.

Paling umum kata Rachmad, adalah persoalan lama antrian. Solusinya dengan mengatur meja antrian agar tidak terpusat di satu titik saja.

Tempat duduk juga diatur sedemikian rupa untuk mencegah kebosanan anak-anak yang menuggu giliran imunisasi.
Termasuk katanya, solusi menambahkan area bermain. Hal ini dibutuhkan advokasi lintas sektor.

Dengan pebdekatan itu program yang dilahirkan pun sesuai dengan yang diharapkan masyarakat. Dampaknya, pada kenaikan kunjungan dan cakupan imunisasi yang signifikan. Dan dari tiga kota kabupaten di Maluku menunjukkan bukti keberhasilan yang nyata.

Titik temu ke masyarakat tingkat signifikan. “Karena sudah terbukti di tiga daerah ini, daerah lain bisa menyontoh. SDM dan fasilitator di Maluku sudah terlatih. Tidak perlu harus undang orang kementerian atau dari provinsi yang jauh,”sarannya.

No More Posts Available.

No more pages to load.