Pelatihan Pasar Modal Dukung Peningkatan Investasi Syariah

oleh
Ketua MES Maluku, Bambang Hermanto saat membuka Workshop Pasar Modal Syariah di Aula Bank BI (28/11). FOTO: Dok. OJK

TERASMALUKU.COM,AMBON, –Indonesia terus menunjukkan perkembangan di bidang ekonomi syariah. Peningkatan literasi keuangan juga digenjot agar sejalan dengan ragam investasi di bidang yang sama.

Berdasar survei Nasional Indeks Literasi Keuangan dari produk keuangan syariah mengalami kenaikan selama periode 2016 – 2019. Itu tergambar dari indeks literasi keuangan syariah yang meningkat sebesar 0,83% dari 8,1% menjadi 8,93%. Meski demikian kenaikan tersebut  tetap menjadi tantangan bagi masyarakat ndonesia untuk memajukan sektor ekonomi syariah.

“Ini jadi tantangan bagaimana kita edukasi masyarakat tentang produk keuangan syariah,” kata Ketua Umum Pengurus Wilayah Masyarakat Ekonomi Syariah Maluku (MES) Maluku, Bambang Hermanto pada pembukaan Workshop Pasar Modal Syariah 2019 di Aula Bank BI Ambon, Kamis (28/11/2019).

Berdasar data yang ada ekonomi dan keuangan syariah pada market share 8,87 persen dibandngkan konvensional 91,13 persen. Investasi dan investor pun perlu dijangkau lebih banyak. mengingat Indonesia adalah salah satu pasar ekonomi syariah terbesar.

Menurut Bambang, ada peluang besar untuk menyerap produk keuangan syariah. “Tapi perlu banyak terobosan yang harus kita lakukan bersama. Ini tantangan luar biasa. Nah salah satunya dengan kegiatan ini. Saya sangat mengapresiasi sekali,” sebutnya.

Pada Kegiatan yang menghadirkan sejumlah anak muda itu, Bambang memberikan gambaran umum tentang peluang-peluang yang selama ini belum dilihat. Seperti investasi saham.

Orang dengan hanya memiliki Rp 100.000 sudah bisa menjadi investor saham atau reksa dana syariah. Syarat dan ketentuannya pun sangat mudah. Seperti menyertakan KTP, kartu mahasiswa, atau NPWP bagi yang telah bekerja.

Hal inilah yang menyebabkan pertumbuhan investor pesat. Tercatat jumlah investor retail saham syariah mencapai 61.130 investor per September 2019. Dibandingkan dengan akhir 2018, jumlah ini naik 37,36% dari 44.536 investor. Dibandingkan dengan tahun 2012, jumlah ini tumbuh 11.816% dari 513 investor.

BACA JUGA :  Pemda Malut Teken Perjanjian dengan Perusahaan Tambang

Meskipun terdapat peningkatan jumlah investor. Jumlah tersebut baru mencakup 5,7% dari total investor saham di Indonesia. “Oleh karena itu, MES kembali mengajak kerjasama Bursa Efek Indonesia dan didukung oleh Otoritas Jasa Keuangan dan Bank Indonesia untuk melakukan literasi dan inklusi pasar modal syariah kepada masyarakat Ambon melalui program Workshop ini,” ujar Bambang.

Dengan kegiatan semacam ini dapat memberikan pemahaman secara komprehensif tentang investasi syariah dan mencegah berkembangnya investasi ilegal yang saat ini masih marak terjadi dimasyarakat. (PRISKA BIRAHY)

No More Posts Available.

No more pages to load.