AMBON-Pelaksanaan Ujian Nasional (UN) SMP di Kabupaten Buru tetap digelar sesuai jadwal yakni, Senin 9 Mei, tidak terpengaru dengan dugaan kebocoran soal UN di empat SMP pada wilayah itu.
Kepala Dinas (Kadis) Pendidikan dan Olahraga Kabupaten Buru Norman Hamzah mengakui ada empat orang Kepala Sekolah (Kepsek) dari Kecamatan Liliali dimintai keterangan aparat Polres Pulau Buru atas dugaan kebocoran soal UN di sekolah mereka.
Namun setelah diperiksa polisi menurut Kadis tidak ada masalah dengan soal UN. Sehingga pelaksanaan UN tetap digelar sesuai jadwal.
“Memang ada empat Kepsek SMP dimintai keterangan oleh polisi (terkait kebocoran soal). Namun setelah dicek dan dijelaskan ternyata tidak ada masalah dengan soal UN. Sehingga pelaksanaan UN digelar sesuai jadwal yang ditentukan dan tidak ada penundaan,” kata Norman saat dihubungi Terasmaluku.com Sabtu (7/5).
Ia juga membantah para Kepsek tersebut membuka sampul UN tersegel lebih awal dan dibagikan kepada para guru untuk dikerjakan soal-soal UN. Namun ia mengakui soal UN untuk empat SMP di wilayah Liliali dibagi lebih awal, karena masalah teknis saja.
Sementara itu Kasat Reskrim Polres Buru AKP Yulhendri menyatakan, pihaknya sudah meminta keterangan terhadap empat Kepsek SMP atas dugaan membocorkan soal UN.
Namun setelah dimintai keterangan ternyata tidak terjadi apa –apa atas soal UN. Polisi awalnya curiga karena soal UN di empat SMP Kecamatan Liliali, yang tak jauh dari Kota Namlea, Ibukota Kabupaten Buru didistribusi lebih awal yakni Rabu (3/5) lalu. Sedangkan SMP lainnya yang jauh dari Kota Namlea belum juga didistribusi.
“Namun setelah kita interogasi para Kepala Sekolahnya, soal UN dalam keadaan aman, belum dibuka segelnya apalagi diedarkan,” kata Yulhendri, saat dihubungi Terasmaluku.com, Sabtu malam.
Sebelumnya Bupati Buru Ramly Umasugi membenarkan adanya dugaan kebocoran soal UN di sejumlah SMP jelang pelaksanaan UN. Ia meminta kasus ini diproses polisi hingga tuntas. “Iya benar (ada kebocoran soal) beberapa Kepsek tersebut sudah ditahan. Masalah ini tetap ditangani polisi,” kata Bupati.
Namun Bupati berharap agar pelaksanaan UN di wilayahnya tidak terganggu dengan kebocoran soal UN itu dan tetap digelar sesuai jadwal yakni Senin (9/5) nanti. “Cuma saya berharap jangan sampai ujian ditunda,” katanya. ADI