AMBON-Kementrian Kelautan dan Perikanan (KKP) mewisuda 122 siswa siswi Sekolah Usaha Perikanan Menengah (SUPM) Negeri Waiheru Ambon, di aula kampus mereka Kamis (2/6). Dari 122 wisudawan, 102 orang atau 87,7 persen langsung bekerja di sejumlah perusahan perikanan baik di dalam negeri maupun luar negeri.
Wisuda bagi 122 siswa siswi angkatan ke 28 tahun ajaran 2015 dan 2016 ini dilakukan Kepala Pusat Pendidikan KKP Moch Nurhudah, didampingi Kepala Sekolah SUPM Waiheru Achmad Jais Ely.
Nurhudah mengatakan, SUPM Waiheru merupakan salah satu dari Sembilan SUPM lingkup KKP yang menggunakan sistem pendidikan vokasi dengan pendekatan teaching factory. Pendekatan tersebut menggunakan sarana dan prasarana industri kelautan dan perikanan sesungguhnya di dalam kampus, dengan porsi praktik 70 persen dan teori 30 persen untuk tingkat pendidikan menengah serta praktik 60 persen dan teori 30 persen untuk tingkat pendidikan tinggi.
“Penyelenggaraan pendidikan yang dilaksanakan di SUPM diarahkan pada upaya pembentukan lulusan yang memiliki karakter, dan memiliki kompetensi keahlian di bidang kelautan dan perikanan, agar lulusannya dapat menjadi tenaga kerja yang professional di perusahaan, baik yang dalam negeri maupun luar negeri, serta dapat menjadi wirausaha muda modern di bidang kelautan dan perikanan,“ ujarnya.
Kepala SUPM Waiheru Achmad Jais Ely, para lulusan berjumlah 122 orang. Mereka berasal dari 4 program keahlian, yaitu Nautika Perikanan Laut (NPL) sebanyak 29 orang, Teknika Perikanan Laut (TPL) sebanyak 32 orang, Teknologi Budidaya Perikanan (TBP) sebanyak 31 orang, dan Teknologi Pengolahan Hasil Perikanan sebanyak 30 orang.
Sebagiannya telah direkrut oleh perusahaan perikanan di dalam dan luar negeri sebelum wisuda. Sedangkan sisanya magang dan melanjutkan pendidikan ke Sekolah Tinggi Perikanan milik KKP di Jakarta.
“Dari 122 yang diwisuda, 102 orang atau 87, 7 persen langsung bekerja, mereka ditawari kerja di perusahan luar negeri dan perusahan dalam negeri. Tawaran kerja ini sudah dilakukan perusahan asing dan perusahan dalam negeri jauh-jauh hari sebelum siswa diwisuda. Kita tinggal memilih dan sisa menyetuji, sehingga mereka langsung kerja,” kata Jais.
Ia juga menyatakan, ada sebuah perusahan dalam negeri bahkan meminta lulusan SUPM Waiheru sampai 40 orang. Namun permintaan itu tidak bisa dipenuhi karena jumlah lulusan untuk kualifikasi yang diminta terbatas.
Tak hanya ijazah, para lulusan juga mendapatkan sertifikat kompetensi, sehingga memenuhi standar nasional dan internasional. Sertifikat tersebut antara lain Ahli Nautika Kapal Penangkap Ikan (Ankapin) II, Ahli Teknika Kapal Penangkap Ikan (Atkapin) II, Cara Budidaya Ikan yang Baik (CBIB), serta Hazard Analysis Critical Control Point (HACCP).
Dengan diwisudanya para lulusan ini, SUPM Waiheru sejak berdiri tahun 1986 telah meluluskan sebanyak 2.330 orang. Mereka bekerja di perusahaan, baik dalam dan luar negeri, sebanyak 56,7 persen, berwirausaha sebanyak 17,5 persen, menjadi PNS, TNI, dan Polri sebanyak 13,3 persen, serta melanjutkan pendidikan sebanyak 11,9 persen. ADI