Listrik di Maluku Dalam Kondisi Siaga

oleh
oleh

AMBON- Kondisi kelistrikan di Provinsi Maluku masih sangat jauh dari harapan. Pasalnya di berbagai daerah di Provinsi Maluku pelayanan listrik selalu menjadi masalah pelik yang kerap dikeluhkan masyarakat akibat sering terjadinya  pemadaman.

Tak hanya di wilayah-wilayah terpencil yang jauh dari akses taransportasi, di Kota Ambon yang menjadi pusat ibu kota juga masalah pemadaman juga selalu dihadapi. Bahka dalam kurun waktu sebulan terakhir, pemadaman listrik kerap terjadi secara bergilir.

General Maneger PT PLN (Persero) Wilayah Maluku-Maluku Utara, Indriadi Setiawan mengakui bahwa  situasi kelistrikan di Maluku berada dalam kondisi siaga.  “Jadi kondisi kita itu siaga dan selama ini memang siaga karena pada prinsipinya pembangkit kita yang ada kondisinya memang seperti itu. Beban rata-rata hampir 60 Mega, sekitar 56-57 persen ya, sedangkan kemampuan kami itu 54, 55 persen  jadi memang ada sedikit pemadaman,”ungkap katanya kepada wartawan akhir pekan kemarin.

Dia mengaku kondisi tersebut semakin diperparah karena mesin pembangkit milik PT WIKA dengan kapasitas 8 Mega yang selama ini disewa oleh PLN juga kerap mengalami kerusakan,”Jadi kalau yang 8 Mega milik WIKA ini mati maka pemadaman bisa meningkat 8-10 mega,”ujarnya.

Dia mengatakan mesin pembangkit yang disewa dari PT WIKA merupakan mesin pembangit dengan kapasitas terbesar yang ada di Maluku. Sayangnya kata dia lagi, mesin tersebut juga kerap mengalami gangguan dan PLN sendiri tidak punya mesin cadangan sehingga apabila terjadi gangguan selalu terjadi pemadaman di Ambon.

“Ada sedikit pemadaman pada kondisi normal sekitar 1 sampai 2                Mega tapi begitu mesin WIKA yang delapan mega mati maka bisa meningkat 8-10 jadi kondisi itulah yang membuat kita tidak punya cadangan,”katanya.

BACA JUGA :  Hindari Pelecehan Seksual, Perempuan Disarankan Beroganisasi

Sementara Magejer Teknik PLN wilayah Maluku-Maluku Utara, Usman Bangun mengakui jika pembangikit listrik milik PT WIKA itu kondisinya kurang baik, namun pihaknya tidak bisa mengambil risiko untuk memutus kontrak dengan perusahan tersebut dalam waktu dekat. “Kami akan mengupayakan untuk mencari penggantinya asalkan operasi di Ambon ini aman dulu, tapi kami tidak mau ambil risiko Wika keluar,”katanya. (ADI)

No More Posts Available.

No more pages to load.