RS Apung Memulai Pelayanan Medis Gratis di Maluku

oleh
oleh
Gubernur Maluku Said Assgaff berdialog dengan dr. Lie Dhramawan di RS Apung

AMBON-Gubernur Maluku Said Assagaff  Senin (8/8)  meninjau Rumah Sakit Apung (RSA) dr. Lie Agustinus Dharmawan yang berlabu di Pelabuhan Rakyat Batu Merah Pantai Losari Ambon. RSA ini memulai pelayanan medis dengan menggelar operasi berbagai penyakit secara gratis kepada warga di wilayah-wilayah terpencil di Maluku.

Kapal RS Apung  terkecil di dunia ini sebelumnya melakukan pelayanan kesehatan di Provinsi  Maluku Utara,  dan Selasa (9/8) akan bertolak ke Pulau Kelang  Buano Kabupaten Seram Bagian Barat, untuk melakukan kegiatan yang sama. Sebelumnya, kapal kayu dengan bobot 114 GT ini melakukan misi pelayanan medis di wilayah Kabupaten Maluku Tenggara, MTB  termasuk Kepulauan Aru.

Gubernur memberikan apresiasi atas misi kemanusian  dr. Lie Dharmawan dengan RS Apungnya  di wilayah Maluku. Ia menyatakan, RS Apung ini sangat membantu masyarakat terutama warga kurang mampu  di daerah – daerah terpencil yang selama ini sulit terjangkau pelayanan kesehatannya.

“Ini bantuan yang sangat besar bagi kita masyarakat Maluku.  Kapal RS Apung ini memberikan pelayanan kesehatan gratis mulai dari operasi ringat hingga operasi berat. Kami memberikan apresiasi dr. Lie Dharmawan atas misi kemanusian yang luar biasa bagi masyarakat Maluku,” katanya.

Gubernur juga menyatakan dirinya sudah membuat MOU dengan  Pelabuhan Indonesia, agar di setiap pelabuhan yang disinggahi  RS Apung mendapat air dan sandar gratis .Ia juga minta para Bupati dan Walikota di Maluku agar memanfaatkan keberadaan RS Apung ini sehingga pelayanan medis bisa menjangkau ke seluruh Maluku.

Sementara itu, dr. Lie Dharmawan menyatakan, pihaknya tergerak memberikan pelayanan medis dengan RS Apung karena  wilayah Maluku sangat luas, memiliki pulau – pulau terpencil yang sulit  transportasi, minim sarana kesehatan dan tenaga medisnya.

BACA JUGA :  Gubernur Maluku  Hentikan  Operasi Pertambangan Emas di Pulau Romang

“RS Apung ini  dirancang untuk memberikan pelayanan medis kepada daerah – daerah terpencil yang infrastrukturnya, seperti dokternya dan fasilitas kesehatannya masih minim, disanalah kami  datang untuk memberikan pelayanan medis, melakukan operasi berbagai penyakit secara gratis,” kata dr. Lie Dharmawan, yang juga dokter ahli bedah jantung ini.

Ia menyatakan meski saat ini, RS Apungnya terkecil di dunia, namun RS Apung ini  memiliki seluruh dokter spesialis. Mulai dokter umum, dokter ahli dalam, dokter ahli bedah, dokter ahli jantung, dokter mata dan memiliki  peralatan medis, tenaga farmasi termasuk tenaga  teknologi informasi  yang keseluruhanya berjumlah 200 orang. RS Apung memiliki berbagai ruangan operasi dan ruangan rawat.

RS Apung juga melaksanakan fungsi sama seperti Rumah Sakit di darat, termasuk melakukan rehabilitasi dan penyuluhan berbagai penyakit. Tenaga medis    “Rumah Sakit Apung ini meski secara fisik terkecil di dunia saat ini, tapi segala-galanya ada.  Kualitasnya  dan fungsinya sama seperti Rumah Sakit yang ada di darat,” katanya.

Lie menceritakan, RS Apung ini  dibuat setelah dirinya melakukan operasi bedah secara  cuma – Cuma  di Langgur Kei Kecil Maluku Tenggara pada 26 Maret 2009 dengan  Yayasan Dokter Peduli, yang ia dirikan. Saat operasi berlangsung,tanpa rencana datang seorang ibu dengan membawa seorang anak perempuan  berusia 9 tahun dengan usus terjepit. Menurut Lie, ibu tersebut telah  berlayar selama tiga hari dua malam mengarungi lautan untuk datang berobat kepadanya.

“Menurut teori medis, seorang dengan usus terjepit sudah harus  dioperasi dalam 6 hingga 8 jam. Namun perempuan itu baru bisa kami operasi lebih dari waktu normal  karena tinggal di daerah terpencil. Setelah dioperasi anak perempuan itu akhirnya sembuh,”katanya.

BACA JUGA :  Ratusan Rumah di Ongko Lion Ambon Terbakar, Dua Orang Tewas

Peristiwa ini kemudian menggugah hati dr.Lie.  Sekembalinya di Jakrta, dr. Lie  mengakui tidak bisa tidur dan selalu membayangi ibu dan kondisi  anak perempuan tersebut yang berjuang mengarungi lautan untuk mencari dokter. Ia kemudian membeli  kapal bekas dari Palembang  untuk membuat RS Apung ini, sehingga bisa memberikan pelayanan medis kepada masyarakat di daerah – daerah terpencil di Maluku. “Kami memulai dari daerah terpencil di Maluku Tenggara, dan kami akan terus ada untuk memberikan pelayanan di Maluku,” katanya.

Bupati Maluku Tenggara Andreas Rentanubun yang mendamping gubernur  menyatakan, sudah ribuan penderita berbagai penyakit yang ditangai di RS Apung dr. Lie ini. Ia menyatakan,keberadaan RS Apung ini sangat membantu masyarakat di daerahnya.

Atas dedikasi dr. Lie Dharmawan dengan kapalnya ini, gubernur menyatakan saat HUT Provinsi Maluku yang ke 71 tahun nanti, Pemprov Maluku akan memberikan penghargaan kepadanya.  Saat meninjau RS Apung, Gubernur selain  didamping Bupati Maluku Tenggara, juga didampingi Sekda Maluku Hamin Bin Tahir, Kadis Kesehatan Maluku, dr. I Pontoh dan Kadis Pendidikan dan Kebudayaan  Maluku M. Shale Thio. ADI