AMBON-Said Assagaf terpilih secara aklamasi memimpin Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Golkar Maluku dalam Musyawarah Daerah (Musda) IX Partai Golkar Maluku di Baileo Siwalima Karang Panjang Ambon, Senin (29/8) sore.
Sebelum terpilih secara aklamasi, peserta Musda dari 11 DPD Tingkat II Kabupaten dan Kota se Maluku dalam pandangan umum laporan pertanggungjawaban kepengurusan DPD Partai Golkar Maluku periode lalu, mengusulkan agar Said Assagaf yang juga Gubernur Maluku memimpin Partai Golkar periode 2016-2021.
Pimpinan sidang Musda yang diketuai Koordinator Bidang Organisasi dan Daerah DPP Partai Golkar Freddy Latumahina, menawarkan ke forum Musda dan dilakukan pemilihan sesuai AD/ART Partai Golkar. Peserta Musda akhirnya memilih Said Assagaf secara aklamasi memimpin Partai Golkar Maluku.
Setelah itu, peserta Musda memilih empat orang tim formatur yakni, Freddy Latumahina, Mukti Kaliobas, Fetrus dan Ronny Sianresy, mendampingi Said Assagaf, ketua formatur terpilih untuk menyusun kepengurusan DPD Partai Golkar Maluku selama 14 hari.Peserta Musda juga memilih Zeth Sahuburua menjadi Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar Maluku, jabatan yang sebelumnya dipegang Said Assagaf.
“Menetapkan saudara Said Assagaf sebagai ketua DPD terpilih bersama tim formatur untuk menyusun kepengurusan DPD Partai Golkar selama empat belas hari kedepan,“ kata Freddy saat memimpin sidang.
Freddy kemudian menyerahkan panji Partai Golkar kepada Said Assagaf. “Kami menyerahkan panji- Partai Golkar ini untuk dikibarkan di seluruh Maluku, di gunung-gunung, di pantai-pantai dan di lembah-lembah,” kata Freddy.
“Dengan rasa bangga dan hormat kami menerima panji Partai Golkar, kami siap membesarkan Partai Golkar, siap mengibarkan panji-panji Partai Golkar tidak hanya di pantai, gunung-gunung, lembah-lembah, tapi juga di lautan pada wilayah Maluku,” kata Said Assagaf, ketima menerima panji Partai Golkar itu.
Ia menyatakan, beberapa saat terpilih secara aklamasi ia menerima SMS dukungan dari kader Partai Golkar dan menyatakan siap mendukung dan masuk kepengurusan DPD Partai Golkar Maluku. Namun ia menyatakan, karena kepengurusan DPD Provinsi hanya sekitar 100 orang, maka tidak mungkin semua kader masuk dalam kepengurusan DPD Partai Golkar Maluku.
“Saya mohon maaf kalau nantinya tidak semua kader masuk dalam kepengurusan. Karena secara aturan hanya seratus orang saja di kepengurusan. Mari saling membantu meski tidak masuk dalam kepengurusan, bantu kami dari luar,sama pahalanya. Membesarkan Golkar tidak harus berada di dalam kepengurusan di luar pun anda bisa mengabdi,” katanya.
Dalam kesempatan ini, Said Assagaf juga menegaskan, ia tidak perlu mencari sensasi dengan melakukan pencitraan, tapi ia dan kader Golkar harus berkarya untuk pengabdian kepada masyarakat. Ia mengakui setelah terpilih ini, tantangan berat yang dihadapi adalah memenangkan Pilkada 15 Februari 2017 pada lima kabupaten dan kota di Maluku. Dimana kader Partai Golkar ikut dalam perhelatan tersebut. “Kepemimpinan saya diuji dalam Pilkada pada lima daerah di Maluku, karena itu kader Golkar harus solid untuk pertarungan ini, sehingga bisa meraih kemenangan,” katanya. ADI