AMBON – Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Provinsi Maluku akan menggelar dialog dalam rangka mencegah paham radikalisme yang berpotensi pada aksi terorisme, pada Sabtu (22/10) di Aula Kampus Universitas Kristen Indonesia Maluku (UKIM). Dialog yang melibatkan tokoh masyarakat, tokoh agama, budayawan dan mahasiswa ini menghadirkan sejumlah narasumber, termasuk diantaranya Ali Fauzi, adik kandung seorang pelaku bom Bali. Ia bersama tiga narasumber lainnya akan memberikan testimoni soal saudaranya yang terlibat jaringan terorisme itu. “Ada empat orang pemateri diantaranya Adiknya seorang pelaku bom Bali. Ali Fauzi Adik gerbong teroris yang menghebohkan dunia internasional, akan hadir membawakan materi,” kata Ketua Bidang Pendidikan Dakwah dan Agama FKPT Maluku Rauf Basri Jumat (21/10). Persiapan pelaksanaan dialog telah rampung, dan diperkirakan ada 120 orang peserta mengikuti dialog tersebut.
Rauf menyatakan, dalam dialog ini lebih menekankan pendekatan sosial budaya orang Maluku dalam mencegah faham radikalisme. Banyak pelaku teroris di Indonesia yang terjebak dalam ideologi radikal dan berpotensi mengancam stabilitas keamanan nasional, khususnya Provinsi Maluku. Untuk Maluku sendiri menurut Rauf, paham radikal juga berada di tengah-tengah masyarakat. Sebut saja Fajrin Bin Selan alias Fajrun yang ditangkap pada Januari 2016 lalu di Balikpapan, Kalimantan Timur terkait jaringan teroris. Fajrun merupakan pemuda asal Pulau Seram yang saat ini ditahan di Mabes Polri.
Namun menurut dia, para pelaku terorisme yang sudah dipulihkan kembali dari paham radikalnya harus dirangkul dan diperlakukan secara wajar di lingkungan dimana ia berada. “Mereka juga warga negara Indonesia yang harus diperlakukan dengan baik, meskipun pernah salah jalan,” tutur Rauf. (RUL)