Mendagri Saksikan Tradisi Tangkap Ikan Meti Kei, Langsung Bawa Pulang Ikan

oleh
oleh
Mendagri memperlihatkan ikan hasil tangkapan tradisi tarik tali dalam Festival Pesona Meti Kei yang digelar di Desa Elaar Kecamatan Kei Kecil Selatan Timur, Sabtu (22/10).

LANGGUR- Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo menyaksikan tradisi tangkap ikan yang digelar ratusan warga Desa Elaar Kecamatan Kei Kecil Timur Selatan Kabupaten Maluku Tenggara (Malra) Sabtu (22/10). Menteri didampingi Gubernur Maluku Said Assagaff, sejumlah Dirjen dari kementrian terkait, Ketua DPRD Maluku Edwin Huwae, Bupati Malra Andareas Rentanubun dan Pangdam 16 Pattimura Mayjen TNI Donni Monardo dan pejabat lainnya menyaksikan tradisi Tarik Tali dari tepi pantai desa itu.
Tarik Tali adalah tradisi warga setempat dalam menangkap ikan dengan menggunakan janur kuning, daun kelapa berwarna kuning. Sesuai jadwal, Menteri seharusnya turun ke laut mengambil ikan di dalam jaring hasil tradisi tarik tali dengan janur kuning itu, namun karena hujan deras, Menteri hanya bisa berdiri dari talud pantai desa itu. Dari atas talud, menteri melihat langsung hasil tangkapan ikan warga.
Sang Menteri dibuat kagum saat warga penarik tali atau penangkap ikan memperlihatkan hasil tangkapan mereka. “Wah luar biasa, banyak sekali hasil tangkapan ini,” kata Menteri sambil mengacungkan jembolnya untuk ratusan warga di pantai itu. Sejumlah warga kemudian membawa sejumlah ikan ukuran besar hasil tangkapan mereka ke menteri.“Bisa dibawa pulang, pasti enak ini,” kata menteri sambil memegang ikan kepada gubernur dan bupati, dan langsung dijawab keduanya, bisa. Ikan tersebut kemudian dimasukan ke dalam tempat pendingin yang sudah disiapkan di depan menteri.
Selain menteri, ikan hasil tangkapan juga dibawa pulang gubernur dan sejumlah pejabat yang datang. Dalam kunjungan ini, menteri didampingi gubernur membaur bersama warga terutama saat ibu – ibu menggelar tarian tradisional dibawa hujan deras, sehingga menteri dan gubernur basah. Menteri menyatakan, kagum dengan keindahan Kepulauan Kei. Kepulauan Kei menurutnya layak dikunjungi. “Kenapa Kepulauan Kei layak dikunjungi, karena pesona alamnya luar biasa, memang betul Kepulauan Kei adalah surga yang tersembunyi. Daerah memiliki beragam kulinernya, serta yang utama masyarakatnya ramah, penuh senyum,” kata menteri.
Tradisi tangkap ikan di Desa Elaar ini merupakan rangkaian kegiatan Festival Pesona Meti Kei (FPMK) 2016 yang pertama kali digelar Pemerintah Kabupaten Malra. Kegiatan selain untuk menjaga tradisi yang dilakukan sejak jaman dulu, juga untuk mempromosikan potensi wisata baik bahari, pantai dan potensi alam di Kepulauan Kei. Selain di Elaar, tradisi tangkap ikan juga digelar di sejumlah desa di Kepulauan Kei. Tradisi ini biasanya digelar sekali setahun saat Meti Kei, atau air laut surut besar dan panjang pada bulan Oktober.
Selain menyaksikan tradisi tangkap ikan, menteri juga menghadiri acara puncak FPMK yang dipusatkan di Pantai Pasir Panjang di Desa Ngilngof, bagian barat Pulau Kei Kecil. Pantai ini memiliki pasir putih halus dengan panjang sekitar 5 KM. Decak kagum menteri saat melihat pantai tersebut. Di lokasi ini juga, digelar sejumlah kegiatan termasuk pemberian Rekor MURI, tarian terpanjang di dunia di yang digelar di pantai. ADI

No More Posts Available.

No more pages to load.