AMBON – Sebanyak 53 film pendek bersaing dalam lomba yang digelar oleh Forum Koordinasi Pencegahan Terorime (FKPT) Maluku. Video pendek bertajub “kita boleh beda” tersebut kini masuk babak penjurian yang akan digelar Rabu (2/11) di Ambon. Setelah ini, panitia akan memilih tiga peserta mewakili Maluku untuk lomba yang digelar Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT).
“Sosialisasi sudah kami laksanakan sejak pertengan tahun 2016 lalu. Hasilnya 35 keping video pendek yang kami terima dari berbagai sekolah di Provinsi Maluku. tercatat sekolah-sekolah di Kota Ambon yang dominan,” kata anggota Satgas Forum Koordinasi Pencegahan Terorime (FKPT) Maluku Subair Abdullah, Selasa (1/11).Ia mengatakan, dewan juri yang disiapkan benar-benar kompeten dibidangnya. Yakni, Rifky Husain, pemenang Eagle Award Metro TV 2013, serta Piet manuputy, dokumentary yang berhasil menyutradarai 3 film dokumenter. Dua sineas muda ini pun akan panel dalam kegiatan dialog video pendek tersebut.
Sementara itu pengurus FKPT Maluku Rauf Basri, mengatakan tiga video terbaik akan mewakili Maluku ikut dalam lomba tingkat nasional yang digelar BNPT. “Penjurian akan menetapkan tiga terbaik yang mewakili Maluku ke tingkat nasional dalam lomba yang digelar BNPT,” terangnya. Ia menyatakan, peserta terbaik pertama lomba film pendek tingkat provinsi berhak atas Rp 5.000.000, dan untuk tingkat nasional peserta terbaik pertama diberi hadiah Rp 15.000.000.
Ketua FKPT Maluku Abdurahim Uluputy menjelsakan, keterlibatan pelajar sangatlah tepat untuk mencegah radikalisme. Pasalnya menurut Uluputy, hasil penelitian Lembaga Kajian Islam dan Perdamaian (LaKIP) Tahun 2011 tentang radikalisme di kalangan pelajar, hampir 50 persen pelajar menyetujui tindakan radikal atas nama agama.
“Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah melibatkan siswa-siswi dalam mencegah penyebaran pemikiran-pemikiran radikal terorisme dengan mengadakan lomba pembuatan video pendek untuk siswa-siwa SMA/MA di Maluku,”katanya.
Lomba pembuatan video pendek ini bertemakan “ Kita Boleh beda” bertujuan untuk memperkuat kedamaian di lingkungan masyarakat. “Semoga kegiatan ini menciptakan kader-kader muda yang cinta damai dan bisa berkontribusi untuk Maluku dan tetap menjunjung tinggi semangat Bhineka Tunggal Ika,”katanya. (RUL)