AMBON- Untuk menghormati dan mengenang jasa perjuangan Brigadir Jenderal Ignatius Slamet Riyadi yang wafat pada November 1950, Kodam 16 Pattimura, Rabu (3/11) menggelar upacara memperingati gugurya Slamet Riyadi.
Kegiatan ini dipusatkan di Tugu Slamet Riyadi depan Markas Detasemen Kaveleri 5 yang dipimpin langsung Pandam 16 Pattimura Mayjen TNI Doni Monardo. Pangdam beserta jajarannya meletakan karangan bunga tepat pada Patung Slamet Riyadi itu.
“Peletakan karangan bunga tersebut bertujuan untuk mengenang jasa dan menghormati perjuangan Slamet Riyadi dalam mempertahankan kemerdekaan dan menumpas pemborontakan RMS,” kata Pangdam. Brigadir Jenderal Ignatius Slamet Riyadi merupakan pahlawan nasional yang lahir di Surakarta, Jawa Tengah, pada 26 Juli 1927 dan gugur di Ambon pada 4 November 1950 pada usia 23 tahun. Beliau adalah seorang tentara Indonesia dan merupakan putra kedua dari pasangan Raden Ngabehi Prawiropralebdo, seorang perwira pada tentara kesultanan dan Soetati, seorang penjual buah.
Riyadi belajar di sekolah milik Belanda. Setelah Jepang menggantikan Belanda, Riyadi menempuh pendidikan di Sekolah Pelaut yang dikelola oleh Jepang dan bekerja untuk mereka setelah lulus. Beliau meninggalkan tentara Jepang menjelang akhir Perang Dunia II dan membantu mengobarkan perlawanan. Pada tahun 1950, setelah berakhirnya revolusi Slamet Riyadi dikirim ke Maluku untuk memerangi RMS. Dari arah Tulehu pasukan Riyadi merangsek ke kota Ambon dengan perjalanan yang memakan waktu yang cukup lama. Dalam perjalanan, tentara RMS yang bersenjatakan Jungle Carbine dan Owen Gun terus menembaki pasukan Riyadi sehingga membuat mereka terjepit. Setibanya di Ambon tepatnya di depan Benteng New Victoria, Markas Denkav saat, pasukan Riyadi diserang oleh pasukan RMS. Pada 4 November, Slamet Riyadi tertembak dan mengalami luka serius. Setelah dilarikan ke rumah sakit kapal, Riyadi gugur diatas kapal dimakamkan di Tulehu. selanjutnya menjelang beberapa tahun kemudian makamnya dipindahkan di Taman Makan Pahlawan Kapaha. (RUL)