AMBON-Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Maluku meminta masyarakat terutama di lima kabupaten/kota di Maluku, yang akan menggelar Pilkada 15 Februari 2017, untuk mewaspadai peredaran uang palsu.Meski temuan uang palsu di Maluku relatif kecil namun dikhawatirkan ada pihak tidak bertanggungjawab memanfaatkan momentum Pilkada untuk mengedarkan uang palsu.
“Masyarakat harus waspadai uang palsu jelang Pilkada, karena bisa saja ada orang bawah uang palsu ke sini (Maluku) untuk diedarkan ke warga,” kata Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Maluku Wuryanto menjawab wartawan Jumat (6/1). Lima daerah yang akan menggelar Pilkada itu yakni, Kota Ambon, Maluku Tengah, Kabupaten Buru, Maluku Tenggara Barat dan Kabupaten Seram Bagian Barat.
Wuryanto mengakui biasanya jelang momentum Pilkada ada pihak – pihak tidak bertanggungjawab memanfaatkan kondisi ini untuk mengedarkan uang palsu kepada warga. Wuryanto menyatakan, khusus di Maluku temuan uang palsu tergolong kecil. Dalam dua bulan terakhir ini BI hanya menemukan lima lembar uang palsu untuk pecahan Rp 100.000.
BI Maluku juga selalu melakukan sosialisasi kepada masyarakat untuk selalu melihat, meraba dan menerawang uang yang diperoleh apakah palsu atau tidak. Selain itu, teler di BI dan perbankan juga melakukan pengawasan ketat dengan lampu ultra violet pendeteksi uang palsu.
“BI sifatnya memberikan sosialisasi ciri – ciri dan pencegahan peredaran uang palsu agar masyarakat tidak jadi korban. Sementara kalau ada peredaran uang palsu penindakannya oleh aparat kepolisian,” katanya. (ADI)