TERASMALUKU.COM,AMBON-Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Maluku diminta untuk selalu mengawal dan mengikuti perkembangan terkait Dana Alokasi Umum (DAU) dihitung dari laut. “Saya sudah minta Bappeda untuk setiap saat kawal terus itu. Jangan sampai saya mesti menyampaikannya untuk yang keempat kalinya ke Presiden,” ujar Gubernur Maluku Said Assagaff, kepada wartaran di Pantai Waeriang Negeri Kailolo, Pulau Haruku, Rabu (8/3).
Sebelumnya, saat membuka Tanwir Muhammadiyah di Islamic Center Ambon pada 24 Februari lalu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyinggung soal DAU Maluku dari laut ini. Bahkan secara berkelakar pada acara Tanwir tersebut, Presiden menyebutkan, dalam ingatannya Gubernur sudah mengingatkan soal DAU ini sebanyak tiga kali pada tempat dan kesempatan berbeda. Ditanya tentang realisasinya, menurut Assagaff, pasti baru akan ada di tahun 2018, yang penting dikawal terus.
“Kan tidak mungkin di tahun ini. Baru akan ada di perhitungan DAU tahun depan. Kalau nanti tidak ada di tahun depan, tidak mungkin saya kembali bertanya ke Pak Presiden,” ujarnya. Sebab dia yakin, kalau ditanyakan kembali pasti Presiden Jokowi marah.
Apalagi menurut Assagaff, Presiden berkeinginan untuk datang kembali ke Maluku kemungkinan besar di akhir tahun ini. Assagaff mengungkapkan, DAU untuk Maluku yang sudah dijanjikan Presiden Jokowi dihitung dari laut, akan dimulai dengan perhitungan 50 persen. “Pak Gub, mungkin kita mulai dulu dengan perhitungan 50 persen ya,” kata Assagaff meniru pernyataan Presiden Jokowi saat itu.
Bagi Assagaff, yang penting ada tambahan dana bagi Maluku. 50 persen juga bagi Maluku, sudah syukur. Bisa berbuat banyak, bisa membantu kota dan kabupaten yang ada di daerah ini. Kenaikan DAU 50 persen itu mulai dikucurkan tahun 2018 nanti.
“Waktu itu (saat tanwir) saya langsung ketemu dengan Wakil Menteri Keuangan, termasuk dengan Ketua DPR RI Setya Novanto. DPR RI sendiri mendukung 100% DAU untuk Maluku dihitung dari laut,” tandasnya. (ADI)