AMBON- Putri Indonesia Maluku, Anastasya de Fretes, Minggu (12/3) bertolak ke Jakarta untuk mengikuti ajang Putri Indonesia tahun 2017. Perempuan berusia 18 tahun, alumni SMA Negeri 2 Ambon akan menjalani karantina selama sepekan sebelum masuk ke grand Final Putri Indonesia.
Anastasya yang lahir 7 Oktober 1998 ini menggelar Meet And Greet bersama 20 finalis putri Maluku lainnya di salah satu cafe di Kota Ambon, Sabtu (11/3) malam. Perempuan dengan tinggi 173 cm ini, meminta dukungan masyarakat Maluku untuk mendukungnya dalam ajang Grand Final Putri Indonesia nanti. Dukungan dapat diberikan melalui media sosial Putri Indonesia 2017 dan SMS.
“Saya meminta dukungan dari masyarakat Maluku agar memberikan SMS sebanyak – banyak serta dukungan di media sosial Putri Indonesia 2017. Mendukung saya, berarti memberi dukungan untuk Provinsi Maluku menang dalam ajang ini,” kata Anastasya.
Sebelum grand final, anak ketiga dari empat bersaudara ini akan mengikuti berbagai kegiatan selama masa karantina. Diantaranya, belajar tentang public speaking, kepribadian, ilmu pengetahuan dan performance. Dalam ajang grand final nanti, dia akan membawakan Tarian Cendrawasih dari Kepulauan Aru.
Anastasya menyatakan sangat siap untuk mengikuti grand final putri Indonesia. Ia yakin kualitas putri Maluku bisa bersaing dengan putri Indonesia dari 34 provinsi lainnya.
Di ajang ini, mahasiswi Semenster I Fakultas Kehutanan Universitas Pattimura Ambon, akan mempresentasikan konsep Emas Biru dan Emas Hijau, Maluku Sebagai Provinsi Kepulauan, Maluku Sebagai Laboriatorium Perdamaian dan Ambon sebagai kota musik dunia.
“Saya sudah siap untuk menyampaikan konsep – konsep tersebut, saya mengkampanyekan berbagai keunggulan Maluku di ajang Putri Indonesia ini,” kata Anastasya, putri pensiunan PLN dan ibunya pegawai negeri sipil di salah satu kelurahan di Kota Ambon. (ADI)