AMBON- Dua orang penambang tewas terkena semburan lumpur panas di dalam lubang galian pada lokasi Tambang Emas Tanpa Ijin (PETI) Gunung Nona Desa Waepsalit Kecamatan Lolong Guba Kabupaten Buru, Sabtu (5/3).
Sedangkan dua penambang lainnya masih berada di dalam lubang galian yang tertimbun material dengan kedalaman sekitar 10 meter. Keempat penambang tersebut berada di lubang galian untuk mencari emas, namun naas tiba –tiba terjadi semburan air panas disertai ledakan dari dalam lubang galian sehingga menimbulkan korban jiwa.
Korban tewas adalah Saryadi Nacikit (22), asal Desa Waegeren Kecamatan Lolongguba, ia tewas di dalam lubang galian. Sedangkan korban Jhon (35), penambang asal Tolake, Kendari, Sulawesi Tenggara, tewas saat dievakuasi ke Puskesmas Waekasar. Kedua korban mengalami luka bakar di sekujur tubuh.
Sedangkan dua korban yang berada di dalam lubang galian semburan air panas saat kejadian belum ditemukan. Keduanya adalah Andi Bellen (28), penambang asal Dusun Billahen Desa Waegeren dan Tinus (36) , penambang asal Sanger Sultra, dalam pencarian para penambang dan aparat keamanan.
Kapolres Pulau Buru AKBP Leo Simatupang kepada Terasmaluku.com, Minggu (26/3) menyebutkan, berdasarkan keterangan saksi Sayas Hukunala, keempat korban itu berada di dalam lubang galian dengan kedalaman sekitar 10 meter untuk mencari emas di lokasi tambang Gunung Nona.
“Saat penambang mencari emas di dalam lubang tersebut, tiba – tiba terdengar suara ledakan dari lubang dan memuntahkan semburan lumpur panas setinggi 15 meter, sehingga menyebabkan jatuh korban. Dua penambang meninggal dunia, dua lainnya masih dalam pencarian, ” kata Kapolres.
Menurut Kapolres, berdasarkan keterangan saksi, saat kejadian, saksi mengeluarkan korban Saryadi Nacikit dan Jhon dari dalam lubang. Namun dua penambang lainnya, Andi dan Tinus masih di dalam lubang dan tertimbun tanah sehingga sulit ditolong. Korban tewas dievakuasi Puskemas Waekasar.
Kapolres menyatakan karena hujan deras, dan lokasi yang jauh, anggotanya baru bisa ke lokasi pada Minggu (26/3) ini untuk melakukan pencarian korban lainnya. “Anggota kami berusahan menuju ke lokasi kejadian pada Minggu ini, karena kemarin hujan deras, lokasinya jauh sehingga giat akan dilanjutkan Minggu ini,” kata Kapolres.
Tambang emas di Gunung Nona ditemukan awal Februari 2016, lokasinya berjarak sekitar 4 kilometer dari jalan utama Lintas Pulau Buru. Tambang emas Gunung Nona berjarak sekitar 60 km dari tambang emas Gunung Botak Petuanan Negeri Kayeli Kabupaten Buru. Tambang Gunung Nona makin ramai dari aktivitas penambangan ilegal pasca penutupan tambang Emas Gunung Botak pada Jumat (17/3). ADI