AMBON- SEORANG ibu yang diketahui bernama Zarbia Haupea,terpaksa melahirkan bayinya diatas Jembatan Merah Putih (JMP) Ambon pada Selasa (25/4) dinihari sekitar pukul 03.30 WIT. Wanita berusia 30 tahun ini melahirkan di atas jembatan yang membetang di Teluk Ambon, karena kondisinya tidak memungkinkan lagi untuk dilarikan ke rumah sakit.
Zarbia awalnya menggunakan ojek dari tempat tinggalnya di Desa Poka ke rumah sakit untuk melahirkan. Namun di atas JMP pengemudi ojek tersebut menurunkan Zahria karena sudah mau melahirkan.
Untung saja dalam kondisi ibu ini berjuang antar hidup dan mati di atas JMP dengan hujan rintik-rintik, datang Kapolres Pulau Ambon dan Pulau – Pulau Lease AKBP Sucahyo Hadi. Saat itu Kapolres bersama anggotanya berpatroli dalam rangka operasi Merah Putih Siwalima 2017 antisipasi HUT RMS 25 April di Teluk Dalam dan Kecamatan Sirimau.
Kapolres yang didampingi Kapolsek Sirimau AKP Meity Jacobus, Kapolsek Baguala Ipda Mega Maruanay dan sejumlah anggotanya langsung memberikan pertolongan, membantu proses melahirkan ibu tersebut di atas jembatan terpanjang di Indonesai Timur ini.
“Kami temukan ibu tersebut lagi berjuang dengan memegang pembatas JMP untuk melahirkan bayinya. Kebetulan saya bersama sejumlah Polwan, dan langsung memberikan pertolongan karena tidak mungkin dilarikan ke rumah sakit lagi. Alhamdulillah melahirkan normal, ibunya selamat, anaknya juga sehat dan berjenis kelamin perempuan,” kata Kapolres saat dihubungi Terasmaluku.com, Selasa siang.
Setelah melahirkan, Kapolres bersama anggotanya melarikan Zahria dan bayinya dengan menggunakan mobil patroli ke Rumah Sakit (RS) Bhayangkara Polda Maluku di kawasan Tantui Ambon. Ibu dan bayinya langsung mendapatkan penanganan medis di rumah sakit tersebut.
“Di rumah sakit, saya bilang ke petugas jangan pikir biaya, saya yang bertanggungjawab semua. Setelah itu saya kemudian pergi membeli perlengkapan bayi seperti pakian bayi, sabun mandi dan kebutuhan lainnya. Karena ibu ini tidak bawa apa-apa termasuk pakian bayi,” tutur Kapolres.
Zarbia diketahui pegawai di Puskesmas Waplau Kabupaten Buru. Menurut Kapolres, berdasarkan keterangan ibu tersebut, ia awalnya menumpang ojek dari Desa Poka ke RS Bhayangkara untuk melahirkan bayinya. Namun sampai di JMP, ia diturunkan tukang ojek. Akibatnya ibu tersebut berjuang untuk melahirkan bayinya di jembatan itu.
“Tidak diketahui pasti kenapa tukang ojek itu menurunkan ibu itu di atas JMP, apakah karena kwahatir kondisi ibu yang sudah mau melahirkan atau karena faktor lain, itu kami belum tahu. Saat melahirkan suaminya tidak ada, katanya lagi di luar kota,” katanya. Kapolres juga menyatakan sejauh ini tidak ada satu pun bendera RMS yang ditemukan dikibarkan saat HUT RMS 25 April ini.(ADI)