NAMROLE–MENYAMBUT pelaksanaan MTQ Tingkat Provinsi Maluku ke 27 di Namrole Kabupaten Buru Selatan (Bursel) pada 30 April 2017, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) dan Litbang Kabupaten Bursel, menggelar seminar Pengembangan Ekonomi Syariah. Kegiatan ini dibuka langsung Bupati Bursel, Tagop Sudarsono Soulisa di Aula Kantor Bupati, Selasa 25 April.
Pelaksanaan seminar ini bertujuan untuk meningkatkan wawasan tentang sistem ekonomi syariah dalam mendorong pembangunan dan kesejahteraan masyarakat di daerah. Dalam sambutannya, Bupati Tagop mengatakan, tantangan ke depan bagi pembangunan Provinsi Maluku dan terkhusus, Kabupaten Bursel sangat berat. Berbagai program nasional yakni pengembangan tol laut, poros maritim, persiapan kearah pembangunan Blok Masela dan lainnya, membutuhkan konsentrasi dan peran pemerintah daerah.
Bupati mengungkapkan, berbagai peran – peran dalam program pemerintah itu, secara signifikan akan menggerakan perekonomian daerah dan masyarakat. Oleh karena itu lanjut Bupati, kehadiran perbankan syariah juga sangat membantu masyarakat mengakses lebih dekat dan memberikan kemudahan dana dalam meningkatkan usaha dalam perspektif politik ekonomi.
Bupati yakin untuk bisnis, perbankan syariah dengan produk unggulan seperti setoran ibadah haji, pendampingan UMKM, simpanan pelajar pesantren hingga lembaga penerima syariah wakaf uang dan lainnya sangat membantu masyarakat.
“Bank Syariah hadir untuk melayani masyarakat dengan produk perbankan syariah, baik dari sisi pembiayaan maupun dari sisi pendanaan. Tentu, semua itu akan bermuara dalam memecahkan tantangan pembangunan di daerah dan mampu meningkatkan kesejatraan,” kata Bupati Tagop.
Menurut Bupati, dengan perhatian perbankan syariah yang serius bagi pembangunan masyarakat akan memberikan multiplayer efek dalam meningkatkan ekonomi masyarakat. Olehnya itu sebagai kepala daerah, Bupati mengharapkan pihak Bank Syariah juga dapat membuka cabangnya dan bermitra di Kabupaten Bursel. Bupati menambahkan, sejauh ini, Pemkab Bursel telah berkomitmen untuk mengedepankan seluruh proses pembangunan yang pro rakyat, dan berpihak pada kepentingan peningkatan kesejahteraan masyarakat.
“Dan itu telah terbukti. Dimana realitas yang terjadi adalah Kabupaten Bursel telah mengalami kemajuan yang cukup signifikan. Berdasarkan data BPS, yakni dimulai dari penurunan tingkat kemiskinan, pada awal kepemimpinan saya bersama Pak Ayub Saleky, Wakil Bupati pada Tahun 2011, kondisi kemiskinan berada pada angka 21,83 persen dan pada tahun 2014 menurun menjadi 17,58 persen. Ini persentase tingkat kemiskinan kedua di Maluku setelah Kota Ambon, “ungkap Bupati Tagop.
Kegiatan seminar menghadirkan sejumlah pemateri yakni, Rektor Universitas Cokroaminoto, Prof Dr. H Muh Asdar, dari Universitas Pattimura, DR. Jufri R Pattilow, dari UKIM Ambon, DR Simon Peter Soegiono, dan Ketua Masyarakat Ekonomi Syariah Provinsi Maluku, Bambang Haryo Nugrohon. Dalam seminar itu, peserta dari pimpinan SKPD dan sejumlah OKP memberikan masukan agar pengembangan ekonomi syariah di Bursel harus bisa memberikan multiplayer efek dalam meningkatkan ekonomi masyarakat. (FIK)