AMBON-TERASMALUKU.COM, BENTROKAN antar warga kembali terjadi di Dusun Batu Koneng Desa Poka Kecamatan Teluk Ambon pada Sabtu (6/5) sore. Dua kelompok warga terlibat saling lempar batu tepatnya di depan Kantor Lembaga Ilmu Pengetahuan (LIPI) Ambon. Sebagian besar diantara warga menggunakan senjata tajam dalam bentrokan ini.
Untuk membubarkan warga yang bentrok, aparat TNI/Polri terpaksa mengeluarkan tembakan peringatan serta tembakan gas air mata. Tembakan beruntun aparat dengan peluru hampa serta gas air mata ini membuat situasi dapat dikendalikan aparat keamanan. Aparat TNI/Polri dan warga yang terlibat bentrok terpaksa menggunakan odol gigi di wajah mereka untuk melawan gas air mata yang ditembak aparat keamanan.
Informasi yang diperoleh Terasmaluku.com dari aparat Polres Pulau Ambon menyebutkan, bentrokan kali ini dipicu pembacokan terhadap seorang warga Hitu bernama Ichal Hurasan di kawasan Dusun Hulung, saat mengendarai mobil angkutan umum dari arah Leihitu ke Kota Ambon. Insiden tersebut memicu kemarahan warga lainnya sehingga membuat massa menuju kawasan Batu Koneng. Akibatnya terjadi bentrokan warga di lokasi tersebut.
Kapolres Pulau Ambon dan Pulau-Pulau Lease AKBP Sucahyo Hadi bersama Komandan Kodim (Dandim) 1504 Pulau Ambon, Letkol Inf. Raynald Sumendap menegosiasi kedua kelompok warga yang bentrok itu. Sejumlah petinggi Polda Maluku dan Kodam 16 Pattimura juga berada di lokasi membantu menenangkan warga. Ada juga Ketua DPRD Maluku Tengah, Ibrahim Ruhunussa ikut menenangkan massa dari salah satu kelompok. Warga menuntut polisi secepatnya menangkap pelaku pembacokan warga Hitu di Dusung Hulung.

Bentrokan cepat diatas aparat TNI/Polri. Aparat memukul mundur kedua kelompok warga itu sehingga tidak terjadi kontak fisik. Di lokasi bentrokan terdapat sisa – sisa lemparan batu tepatnya di jalan turun depan Kantor LIPI Ambon. Jalan yang sempat dibarikade sudah dibuka dan bisa dilalui setiap kendaraan sejak Sabtu petang.
Meski bentrokan berhasil diredam, namun seorang Ketua RT di Dusun Batu Koneng ikut menjadi korban akibat bentrokan ini. Korban mengalami luka parah dan langsung dilarikan ke RSU Bhayangkara Polda Maluku. Bentrokan ini juga menyebabkan ratusan warga Batu Koneng terpaksa diungsikan ke Markas Zipur 5 Kodam 16 Pattimura di kawasan Desa Poka. Warga yang kebanyakan kaum ibu, anak-anak dan lanjut usia dievakuasi dengan sejumlah truk Polisi dan TNI.

Untuk mencegah bentrokan susulan, ratusan aparat TNI/Polri dari berbagai satuan dengan senjata lengkap disiagakan di kawasan Batu Koneng serta kawasan lainnya yang dinilai rawan bentrokan. Hingga malam ini situasi di Batu Koneng rawan terkendali. Kapolres Pulau Ambon belum mau berkomentar banyak atas bentrokan ini.
“Untuk sementara situasi sudah terkendali. Kami minta masyarakat dari kedua pihak untuk tidak terprovokasi serahkan setiap kejadian kepada kami,” kata Kapolres tanpa mau menjelaskan lebih lanjut kronologis bentrokan ini.
Sebelumnya pada 11 April 2017, dua kelompok warga ini terlibat bentrokan di Batu Koneng yang dipicu masalah tanah di lokasi tersebut. Akibat bentrokan kala itu, seorang warga tewas dan dua lainnya terluka. Diduga bentrokan pada Sabtu sore ini juga memiliki keterkaitan dengan bentrokan pada 11 April lalu. (ADI)