Gubernur Luncurkan Ramadhan Project 2017

oleh
oleh

TERASMALUKU.COM,AMBON-Gubernur Maluku Said Assagaff meluncurkan Ambones Youth Moeslem Community (AYMC) Ramadhan Project 2017, bertepatan dengan pelaksanaan Safari Ramadhan 1438 Hijriah Pemerintah Provinsi Maluku di Masjid Raya Al-Fatah, Ambon, Kamis (1/6).  Menandai peluncuran tersebut, Gubernur bersama Pangdam XVI/Pattimura, Mayjen TNI. Doni Monardo, Kapolda Maluku, Irjen Polisi Deden Juhara serta Komandan Lantamal IX Ambon, Laksamana Pertama TNI Nur Singgih Prihartono menabuh beduk secara bersama.

“Saya memberi apresiasi dan menyambut Ramadhan Projek 2017 yang dilaksanakan oleh Ambones Youth Moeslem Community ini. Selama bulan suci ramadhan ini anak-anak kita akan melaksanakan berbagai kegiatan semarak Ramadan antara lain Stand Up Dakwah, Hafidz Al-Qur’an, Festival Beduk hingga pameran syariah dan pameran Moeslem Tempoe Doeloe, seperti pameran foto, wajah muslim tempo dulu serta koleksi museum Maluku yang ada di Negeri Belanda,” ujar Gubernur Assagaff.

Dia menilai, inilah ide cemerlang, ide yang luar biasa, dari anak-anak muda yang haris didukung bersama-sama di tengah-tengah terdistorsinya nilai-nilai keadaban publik masyarakat dewasa ini. “Ramadhan Project bisa menjadi penyejuk, di tengah maraknya aksi saling menfitnah atau hoax. Begitu juga dengan aksi saling menghujat atau hate speech melalui media sosial. Maraknya konflik dan aksi kekerasan antar kampung meningkatnya angka penggunaan narkoba dan sebagainya,” kata Assagaff.

Gubernur juga mengucap syukur, lantaran mendapat laporan bahwa Kota Tual dan Kota Ambon termasuk dalam 10 Kota Paling Toleran di Indonesia. “Saya rasa inilah yang membuat kita bahagia dan mari kita jaga kebahagiaan itu. Mudah-mudahan ke depan tingkat kebahagiaan dan toleran Provinsi Maluku menjadi urutan pertama dari kota-kota besar lainnya di Indonesia,” imbuhnya.

Dia juga berharap, melalui acara buka puasa yang digelar Pemerintah Provinsi Maluku bersamaan dengan peluncuran Ramadan Project 2017 ini, menjadi media silaturahim untuk terus memperkokoh ukhuwah islamiah ukhuwah wataniah dan ukhuwah basariah. Khususnya hidup orang basudara di daerah ini. Ramadan Projek 2017, diharapkan Assagaff, dapat pula menjadi media edukasi para generasi muda di daerah ini untuk mengembangkan kreatifitas, pengetahuan keagamaan dan pembentukan karakter serta akhlak generasi muda, sehingga ke depan mereka tidak menjadi bebean pembangunan tetapi menjadi agen modal sosial pembangunan.

BACA JUGA :  Bangun Rekam Jejak Digital Yang Baik Dengan Etika Berinternet

“Saya juga mengajak kita semua untuk bisa memanfaatkan moment ibadah puasa ini dengan sebaik-baiknya, untuk bermuhasabah dalam rangka kalesang diri menjadi insan yang mutaqin dan sumber rahmat untuk semesta,” imbaunya.

Dengan berpuasa, Assagaff katakan, hendaknya kita belajar untuk tidak menjadi beeban kepada orang lain. tetapi menjadi sumber kebaikan dan kelapangan bagi orang lain. “Belajar untuk tidak sekedar menuntut untuk dimengerti tetapi belajar untuk mengerti orang lain, belajar untuk tidak mau sekedar dilayani tetapi melayani, belajar bukan untuk sekedar menuntut keadilan tetapi berlaku adil dan sebagainya,” tandasnya. (ADI)

No More Posts Available.

No more pages to load.