TERASMALUKU.COM, AMBON– Ribuan penumpang KM. Ngapulu yang hendak mudik berlebaran ke kampung halamannya terlibat kericuhan dengan aparat keamanan di pintu masuk Terminal Pelabuhan Ambon, Senin (19/6) dinihari. Penumpang dengan tujuan Pelabuhan Banda, Tual, Dobo dan pelabuhan di Papua Barat, memprotes sistem masuk ke pelabuhan yang hanya menggunakan dua pintu sehingga menyebabkan terjadi atrean punumpang berjam – jam di pintu masuk.
Jurnalis Terasmaluku.com, Alfian Sanusi melaporkan dalam kericuhan ini, sejumlah penumpang mengamuk dan melempari aparat keamanan yang berjaga yakni Marinir Lantamal Ambon, Polsek Kawasan Pelabuhan, petugas PT. Pelni dan Kesyahbandaraan Otoritas Pelabuhan Ambon. Sejumlah penumpang juga melempari petugas dengan tempat sampah dan nyaris adu jotos. “Bongkar saja pintu masuk ini, ayo bongkar,” teriak penumpang.
Sejumlah wanita dan anak-anak berteriak ketakutan saat kericuhan pecah. Petugas mengejar sejumlah penumpang lainnya namun dibalas dengan protes penumpang. “Kamong kira katong ini binatang. Ini ada orang tua-tua, ibu-ibu, perempuan dan anak-anak yang sudah antre berjam-jam akibat kebijakan kalian. Sudah setengah mati, kenapa pintu masuk hanya dua saja, lalu untuk apa pintu masuk lainnya,” teriak warga.
Petugas tampak kewalahan mengatasi aksi penumpang kapal ini. Akibat kericuhan ini, para penumpang dengan barang bawaan mereka menerobos masuk ke pelabuhan lewat dua pintu yang sebelumnya dijaga ketat aparat keamanan.
Menurut penumpang, kebijakan petugas yang hanya memberlakukan dua pintu masuk ke pelabuhan menyebabkan penumpukan dan atrean panjang di pintu masuk. Seharusnya kebijakan tersebut tidak diberlakukan saat mudik lebaran dengan jumlah penumpang membludak.
Petugas sengaja memperketat masuk ke pelabuhan dengan hanya menggunakan dua pintu saja. Langkah ini untuk mencegah penumpang tidak bertiket naik ke kapal. KM. Ngapulu merupakan kapal terakhir menuju Pelabuan Banda, Tual, Dobo dan pelabuhan lainnya di Papua Barat sebelum lebaran, sehingga terjadi lonjakan penumpang arus mudik lebih dari seratus persen. Tidak ada pilihan lain bagi warga kecuali mudik menggunakan KM. Ngapulu.
Diperkirakan ada sekitar dua ribu penumpang lebih yang naik dari Pelabuhan Ambon dengan kapal milik PT. Pelni ini. KM. Ngapulu sendiri mengalami keterlambatan sekitar tiga jam saat masuk ke Pelabuhan Ambon ini. Kapal yang seharusnya masuk jam 21.30 WIT baru masuk pukul 24.00 WIT. Kapal ini baru diberangkatkan dari Pelabuhan Ambon ke Pelabuhan Banda Naira sekitar pukul 03.30 WIT pada Senin dinihari. (IAN)