TERASMALUKU.COM,AMBON-Warga kawasan Ponegoro Kelurahan Urumessing menggelar buka puasa bersama dengan warga Gereja Protestan Maluku (GPM) Jemaat Silo Ambon. Buka puasa bersama yang ini digelar di Masjid Al-Huda, Ponegoro pada Selasa (20/6) ini juga melibatkan jajaran Pemerintah Kota (Pemkot) Ambon.
Kegiatan dua komunitas warga yang bertetangga ini sebagai bentuk kerukunan antar umat beragama di Kota Ambon. Hadir dalam buka puasa bersama ini, Wakil Walikota (Wawali) Ambon Syarif Hadler, Sekot Ambon A.G.Latuheru dan pejabat Pemkot lainnya.
Pendeta Gereja Silo Jemes Timisela menyatakan, kegiatan buka puasa seperti ini selalu dilakukan pihaknya dengan umat Muslim setiap tahun pada Bulan Ramadan. “Buka puasa ini adalah pintu masuk kita untuk bicara banyak soal kebersamaan, kegiatan sosial dan kegiatan bersama yang membawa dampak bagi masyarakat,” katanya.
Menurutnya, pembangunan di Maluku khususnya di Kota Ambon akan lebih baik, jika kehidupan warganya saling bergandengan tangan, menjaga perdamaian dan persaudaraan. “Buka puasa bersama ini juga dapat menghilangkan sekat-sekat dan menyambung kembali simpul persaudaraan yang pernah hilang pada masa lalu, ini adalah motivasi kita,” kata Pendeta Timisela.
Wawali Syarif Hadler mengatakan, visi besar dari Walikota dan Wawali adalah untuk meningkatkan harmonisasi sosial di Kota Ambon. Karena menurutnya, pembangunan tidak bisa terjadi jika harmonisasi sosial terganggu. “Kita sadar sungguh pembangunan Kota Ambon ini tidak bisa terjadi jika harmonisasi sosial masyarakat ini terganggu,” kata Wawali.
Ia bersyukur peristiwa-peristiwa yang terjadi di luar Ambon, seperti pada Pilkada DKI Jakarta dan peristiwa kekerasan lainnya yang terjadi di sejumlah daerah, dampaknya tidak sampai di Kota Ambon. Menurutnya, buka puasa bersama antar pemeluk agama ini sudah terjadi sejak lama dan harus terus dikembangkan lagi dari tahun ke tahun.
“Ini hal yang harus disyukuri dan ditingkatkan terus, karena Ambon ini tidak bisa dibangun hanya dengan satu agama atau suku saja, tetapi Ambon ini adakah Indonesia mini, dimana hidup berbagai suku dan agama yang berkembang di kota ini. Sehingga itu menjadi potensi kita untuk membangun Kota Ambon kedepan,” katanya. (IAN)