TERASMALUKU.COM,AMBON– Di tengah perayaan Hari Raya Idul Fitri 1438 Hijriah atau Lebaran, warga Negeri (Desa) Hitu dan Negeri Wakal Kecamatan Leihitu Kabupaten Maluku Tengah (Malteng) yang bertetangga terlibat bentrokan pada Minggu (25/6) sore. Mereka saling serang dengan menggunakan senjata tajam dan lemparan batu di perbatasan kedua desa tak jauh dari Polsek Leihitu.
Dalam bentrokan ini, tiga warga Hitumessing meninggal dunia. Korban meninggal adalah Ismail Hurasan, luka tembak, Sulaiman Wailussi dan Ahmad Wailussi, keduanya mengalami luka bacok. Warga Wakal lainnya juga dilaporkan terluka akibat bentrokan. Belum ada keterangan resmi dari aparat kepolisian terkait bentrokan ini. Kapolres Pulau dan Pulau – Pulau Lease AKBP Sucahyo Hadi yang dihubungi belum bisa terhubung.
Namun informasi Terasmaluku.com dari Polres Pulau Ambon dan Pulau – Pulau Lease pada Minggu malam menyebutkan, bentrokan dipicu masalah kecelakaan lalu lintas (Lakalantas) di kawasan Dusun Waipokol Negeri Hitu Lama pada Minggu sekitar pukul 14.30 WIT, yang menyebabkan seorang anak berusia 12 tahun terluka.
Pelaku tabrakan berinisial SM, yang diketahui warga Wakal melarikan diri ke desanya. Tabrak lari itu menyebabkan konsentrasi massa di lokasi Lakalantas. Seorang warga yang melintasi lokasi kejadian sempat dihajar warga lainnya. Kondisi itu kemudian terjadi konsentrasi massa diantara kedua kelompok warga di depan Polsek Leihitu, sehingga terjadi bentrokan antar warga.
Aparat Polsek Leihitu kewalahan mengatasai bentrokan, karena jumlah massa dari kedua desa itu terlalu banyak. Akibat bentrokan ini, tiga orang warga meninggal dunia, dan sejumlah lainnya dilaporkan terluka. Korban meninggal dunia dilarikan ke Rumah Sakit Khusus Daerah (RSKD) Provinsi Maluku di kawasan Nania Kota Ambon. Korban meninggal kemudian dibawa pulang ke rumah duka.
Untuk mencegah bentrokan susulan, aparat gabungan TNI dan Polri dikerahkan dari Kota Ambon ke lokasi kejadian. Polisi mengerahkan satu unit mobil barracuda, sementara TNI mengerahkan satu unit pansernya untuk ditempatkan di perbatasan kedua desa itu. Aparat keamanan meminta warga kedua desa itu untuk menahan diri dan tidak terprovokasi. (ADI)