TERASMALUKU.COM,AMBON- Bocah penderita kanker hati, Richard de Fretes menghembuskan nafas terakhirnya di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. Haulussy Ambon, Minggu (9/7) sore. Richard, berusia tujuh tahun itu, Minggu siang dilarikan ke rumah sakit itu karena kondisi tubuhnya makin menurun.
Namun tak lama kemudian Richard meninggal dunia, dipanggil Tuhan Yang Maha Kuasa, pergi untuk selamanya. Kedua orang tuanya, Cristopher de Fretes dan Veronika de Fretes dan keluarga tak kuasa menahan sedi atas kematian Richard. Keluarga mendatangi rumah sakit itu untuk melihat jenazah Richard. Jenazahnya kemudian dibawa pulang ke rumah duka di Negeri Hukurila Kecamatan Leitimur Selatan Kota Ambon.
Sejak September 2016, Richard divonis dokter menderita hepatoblasma atau kanker hati. Sejak itu, ia melawan sakit akibat penyakit tersebut. Richard sempat menjalani empat kali kemoterapi di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. Wahidin Makassar.
Namun karena tak punya dana, pihak keluarga terpaksa memulangkan Richard ke Ambon. Ayah Richard hanyalah seorang petani, sedangkan ibunya, seorang ibu rumah tangga. Di Ambon, pihak keluarga hanya memberikan pengobatan alternatif untuk mengurangi sakit akibat pembengkakan pada perut Richard.
Orang tua Richard juga menyatakan, dokter yang merawatnya di RSUD Makassar menyebutkan kalau Richard hanya bisa diobati dengan metode pencangkokak hati di negara China. Namun itu tidak mungkin dilakukan karena pengobatan di Ambon dan Makassar saja sulit dilakukan apalagi sampai ke luar negeri.
“Kami hanya bisa pasrah atas apa yang menimpa anak kami ini,” tutur Christopel kepada wartawan pada Jumat (7/7). Kini Richard sudah tenang, Tuhan telah mengambil bocah yang bercita – cita menjadi seorang Pendeta itu. Dan jenazah Richard akan dimakamkan pada Senin (10/7) sore. (ADI)