TERASMALUKU.COM,AMBON -Gubernur Maluku Said Assagaff meminta pihak Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Maluku, agar memasukan sosialisasi dan pencegahan bahaya narkoba ke dalam kurikulum sekolah. “Saya sudah bilang kepada BNN Provinsi Maluku, agar kita masukkan sosialisasi dan pencegahan bahaya narkoba di kurikulum sekolah,” ujar Gubernur usai acara puncak Hari Anti Narkotika Internasional (HANI) tahun 2017 di Kantor Gubernur Maluku, Kamis (13/7).
Gubernur katakan, dirinya juga sudah menyampaikan kepada para tokoh agama, agar membantu pemerintah dalam mensosialisasikan bahaya narkoba kepada umatnya masing-masing. Jumlah orang yang terkena kasus narkoba di Maluku menurut Gubernur, sebenarnya hanya sedikit. Namun karena dibanding dengan jumlah presentasi penduduk di Maluku, jadi terkesan banyak.“Jumlahnya sekitar 27.140 orang. Kalau di Pulau Jawa sudah jumlah pengguna narkoba mencapai jutaan orang,” ujarnya.
Gubernur juga mengingatkan, masjid jangan hanya jadi tempat sholat. Begitu juga gereja jangan hanya jadi tempat ibadah. Sebab di gereja maupun masjid, bisa masuk juga dengan informasi-informasi atau sosialisasi bahaya narkoba. “Ini penting, untuk membangun daerah, bangsa dan negara ini yang bebas dari narkoba,” ujar Gubernur.
Sementara itu, Pelaksana Harian Kepala BNN Provinsi Maluku Abner Timisela pada kesempatan yang sama, meminta seluruh lapisan masyarakat di Maluku untuk menyamakan persepsi dan pemahaman, mengenai cara pandang terhadap permasalahan narkoba. Dia mengajak agar masyarakat merubah pandangan terhadap pengguna narkoba.
“Kalau dulu pengguna narkoba dianggap sebagai penjahat, maka saat ini kita harus menggap mereka sebagai korban atau orang sakit. Terhadap mereka, solusinya adalah dipulihkan melalui program rehabilitasi secara komprehensif,” ujarnya.(ADI)