TERASMALUKU.COM,AMBON-Kodam 16 Pattimura bekerjasama dengan Polda Maluku dan Pemerintah Provinsi Maluku menggelar Pattimura Aquathlon 2017 yang dipusatkan di Saparua Kecamatan Saparua Kabupaten Maluku Tengah, Maluku pada Sabtu (15/7).
Kegiatan ini digelar untuk memperingati 200 tahun gugurya Pahlawan Nasional Patimura dan mempromosikan wisata di Pulau Saparua. Dalam event akan diikuti ratusan peserta dari berbagai daerah di Indonesia. Selain peserta dari Indonesia, terdapat juga enam orang peserta negara asing dari Amerika Serikat, Negara Eropa dan New Zeland.
“Peserta yang ikut ada 500 orang, diantaranya dari TNI, Polri masyarakat Saparua dan Maluku dan dari luar Maluku. Selain itu juga ada warga asing yang berjumlah 6 orang. Mereka berasal dari Amerika, Negara Eropa Yakni Prancis, Portugis serta dari New Zeland,” kata Projek Manager Pattimura Aquathlon 2017 Riski Sucipto dalam keterangan pers di Saparua, Jumat (14/7).
Jurnalis Terasmaluku.com Alfian Sanusi melaporkan dari Saparua, peserta dan panitia mulai berdatangan ke Pulau Saparua sepanjang Jumat ini. Mereka menginap di tenda – tenda yang disediahkan Kodam 16 Pattimura serta sejumlah penginapan dan rumah warga di wilayah itu. Diantara peserta adalah Pangdam 16 Pattimura Mayjen TNI Doni Monardo.
Aquatlhon adalah olah raga yang menggabungkan dua jenis aktivitas yakni, berenang dan berlari. Riski mengatakan, untuk kategori lomba dibagi menjadi dua yakni jarak pendek dan jarak panjang. Untuk jarak pendek peserta akan berenang sejauh 750 meter dan berlari 75 kilometer.
Sedangkan untuk jarak jauh peserta berenang 1,5 kilometer dan lari 15 kilometer. Fase renang berlangsung di kawasan pantai di depan Benteng Duurstede, Saparua. Lokasi ini adalah sebuah perairan dengan permukaan air yang tenang dan jernih serta berwarna biru. “Untuk lari, rute yang kita buat itu melewati beberapa tempat bersejarah yang ada di Saparua yakni Tugu Perjuangan, Rumah Patimura, dan Baileo,” ujar Riski.
Ia menargetkan, dari event ini dapat menjadikan dan memperkenalkan potensi-potensi wisata yang ada di Maluku khususnya di Pulau Saparua. Riski juga menambahkan kegiatan ini juga sangat bermanfaat untuk dapat meningkatkan ekonomi masyarakat Saparua. Perlombaan ini memperebutkan hadiah ratusan juta rupiah. (IAN)