RSUD Tulehu Resmi Ganti Nama Jadi RSUD dr. Ishak Umarella

oleh
oleh
Gubernur memberikan sambutan saat meresmikan nama RS dr. H. Ishak Umarella di Negeri Tulehu, Senin (24/7). FOTO : HUMAS PEMPROV MALUKU

TERASMALUKU.COM,AMBON- Gubernur Maluku Said Assagaff meresmikan nama dr. H. Ishak Umarella sebagai nama baru bagi Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tulehu, yang berada di Negeri Tulehu, Kecamatan Salahutu Kabupaten Maluku Tengah pada Senin (24/7). Pemberiaan nama itu sebagai wujud penghormatan dan  penghargaan Pemerintah Provinsi Maluku terhadap tokoh Ishak Umarella yang memiliki banyak jasa terhadap dunia kesehatan di Maluku. Almarhum adalah putra Negeri Tulehu.

Sosok Ishal Umarella, menurut Gubernur, selain pernah menjabat sebagai Kepala Dinas Sosial Provinsi Maluku, almarhum juga pernah menjabat sebagai Kepala Rumah Sakit Al-Fatah Ambon dan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Maluku. “Untuk itu sebagai penghormatan kepada alamarhum dr. H. Ishak Umarella atas jasa-jasa, maka pada hari ini Pemerintah Provinsi Maluku dan atas nama masyarakat Maluku, khususnya masyarakat yang berada di wilayah kecamatan Salahutu dan sekitarnya kita menyematkan nama beliau sebagai nama Rumah Sakit Umum Daerah Tulehu,” kata Gubernur saat sambutan peresmian nama itu.

Gubernur mengatakan, sebenarnya dalam pendekatan sosio-kulturual, pemberian nama secara psikologis akan menjadi sumber inspirasi bagi kemajuan RSUD tersebut.  Apalagi, menurutnya, nama dr. H. Ishak Umarella yang disematkan sebagai nama RSUD Tulehu ini merupakan seorang tokoh yang punya banyak jasa dan menadi panutan untuk banyak orang. Gubernur menyebutkan, sebuah rumah sakit harus mempunyai nama. Sejumlah Pemda mengabdikan sosok dokter sebagai nama rumah sakit sekitarnya. Memang tidak ada regulasi yang mewajibkan nama seorang dokter yang harus menjadi nama sebuah rumah sakit.

“Namun dengan pemberian nama rumah sakit dengan nama seorang tenaga medis disamping sebagai wujud penghargaan terhadap tokoh tersebut juga diharapkan nama tersebut mampu memotivasi dan mengilhami seluruh civitas hospital yang bekerja di rumah sakit untuk memberikan pelayanan kesehatan yang paripurna kepada masyarakat yang sakit,” tuturnya.

Gubernur katakan, untuk memberi nama sebuah rumah sakit, harus mengacu pada Peraturan Menteri Kesehatan No. 56 Tahun 2014 Pasal 77 yang menyatakan Penamaan Rumah Sakit Milik Pemerintah dan Pemerintah Daerah dilarang untuk menggunakan nama orang yang masih hidup dan harus memperhatikan nilai dan norma agama, sosial budaya dan etika.

BACA JUGA :  Keceriaan Indonesia Saat Rayakan Lebaran 2022

Almarhum dr. H. Ishak Umarella, adalah putera Negeri Tulehu, Haturessy Rakanyawa, anak dari H. Abdul Hamid bin Abdul Wahab Umarella dan Hj. Maryam bin Abdurrahman Nahumarury. Dalam kapasitasnya sebagai seorang dokter tidak bisa diragukan lagi. “Saya yakin dan percaya pemberian nama ini, bukanlah sebuah proses formal serimonial biasa, tetapi persitiwa yang kultural dan punya nuansa idiologis yang sangat kental,” katanya.

Menyinggung proses penamaan RSUD Tulehu ini, Gubernur mengungkapkan, hal tersebut sudah dilakukan sejak September 2015, dan diusulkan dalam Rancangan Peraturan Daerah tentang Perubahan Nama RSUD Tulehu menjadi RSUD dr. H. Ishak Umarella dan disahkan Peraturan Gubernur Maluku Nomor 46 Tahun 2017 tentan Pemberian Nama RSUD Tulehu Provinsi Maluku menjadi RSUD dr. H. Ishak Umarella.

Proses penamaan RSUD Tulehu ini, disebutnya, juga tidak terlepas dari pertemuan dengan Jajaran Muspika setempat, bapak Raja dan para Saniri tokoh adat tokoh agama dan tokoh serta  pernyataan Sikap masyarakat yang menyetujui pemberian Nama RSUD Tulehu menjadi RSUD dr Hi Ishak Umarella.  Termasuk permohonan izin, dari pihak keluarga untuk penggunaan dr. Hi Ishak Umarella, sebagai nama RSUD Tulehu.

“Pesan moral dari pihak keluarga, bahwa penggunaan nama dr. H. Ishak Umarella, bukanlah untuk dibangga-banggakan, dan bukan pula agar kelak keluarga diperlakukan secara istimewa, tetapi sejatinya penggunaan nama ini diharapkan agar kita semua,” imbuhnya. Terkhusus, lanjut Gubernur, untuk para dokter dan semua tenaga kesehatan di RSUD ini dapat menangkap spirit dan inspirasi dari nama dr. H. ishak Umarella ini. “Dimana almarhum dr. H. Ishak Umarella ini dalam ingatan pribadi saya maupun ingatan kolektif kita semua, adalah sosok seorang dokter yang punya loyalitas dan dedikasi yang tinggi dalam menjalankan profesinya,” ungkapnya.

Gubernur menilai, Umarella adalah sosok yang profesional, pekerja keras, ikhlas dalam pengabdian tanpa pamrih, jujur, tegas, dan baik untuk semua. Ada satu hal yang sangat jarang dimiliki oleh para dokter, lanjut Gubernur, dimana selain kualitas kompetensinya sebagai dokter yang mumpuni, almarhum dr. H. Ishak Umarella juga kita kenal memiliki kepakaran di bidang keagamaan cukup baik, bahkan masuk pada deretan ulama terkenal di Maluku pada zamannya.

BACA JUGA :  Wawali Ambon Minta Pemilih Pemula Tidak Golput

Keulamaannya ini, disebut Gubernur, tidak terlepas dari didikan keluarga, khususnya ayah dan ibunya yang kedua-duanya terkenal sebagai Tuang Guru atau atau guru mengaji di Negeri Tulehu. Dan beliau juga dikenal sebagai salah satu tokoh NU di Maluku.  “Dengan kompetensi keulamaannya. dalam menjalankan profesinya, tidak hanya mengobati tubuh atau jasmani pasiennya, tetapi juga rohaninya, Saya kira inilah sosok dokter sesungguhnya-sosok dokter masa depan, dan sangat layak menjadi ikon untuk para dokter dan tenaga kesehatan di daerah ini,” ujarnya.

Dalam kapasitas seperti itu, menurut Gubernur, almarhum mengajarkan kepada kita, agar dalam menjalankan tugas atau profesi kita tidak hanya terjebak menjadi petugas saja atau sebagai “ilmuan tukang”, yang secara mekanistik menjalankan tugas-dengan jargon “yang penting gugur kewajiban, mengejar prestise, dan mendapatkan reword sebanyak-banyaknya”. Tetapi bagi almarhum, tambah Gubernur, semua tugas atau profesi harus dijalankan dengan penuh keikhlasan, yaitu hanya untuk mencari ridha Allah SWT.

“Inilah sebenarnya yang dokter yang inspiratif, dokter yang bukan hanya memiliki kemampuan profesional dalam domain hard skill atau hard competency, tetap juga kemampuan dalam domain soft skill atau soft competency (karakter seperti ini juga kita temukan dalam kepribadian anaknya, yaitu dokter H. Sofyan Syarifuddi Umarella, (Dokter Ahli Dalam), yang juga saat ini menjadi idola masyarakat,” beber Gubernur.

Gubernur berharap, adanya RSUD Dr. H. Ishak Umarella ini dapat berkembang menjadi RSUD yang maju dan terkemuka di daerah ini. Kepada para petugas rumah sakit baik dokter, perawat maupun tenaga kesehatan lainnya, Gubernur mengimbau, agar terus termotivasi dan bersemangat dalam menjalankan tugasnya memberikan pelayanan kesehatan yang prima untuk masyarakat.

“Saya menghimbau kepada pengelola rumah sakit ini kiranya senantiasa menjaga dan memelihara sarana dan prasarana rumah sakit ini dengan sebaik-baiknya, agar keberadaan rumah sakit ini terus dimanfaatkan secara optimal dan berkesinambungan,” kata Gubernur.(ADI)